Pontianak  (Antara Kalbar) - Bayi tujuh bulan bersama 20 kepala keluarga atau sekitar 61 jiwa warga bantaran sungai Komplek Pasar Baru Singkawang, terpaksa diungsikan oleh Tagana Singkawang dari pemukiman mereka yang terendam banjir ke Posko Pengungsian Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat.

Beruntung, anak kedua dari pasangan suami istri, Juta Noviandi dan Wanila ini masih dalam kondisi sehat walafiat, meski rumah mereka sudah terendam banjir sejak Selasa kemarin.

"Alhamdulillah, sehat bang," kata Wanila, ibu bayi di Singkawang, Kamis.

Wanila berharap, hujan tidak lagi turun di Kota Singkawang. "Kondisi sekarang air masih dalam. Saya harap hari ini tidak lagi turun hujan," tuturnya.

Dia mengakui sejak dia beserta anaknya berada di posko pengungsian, tim kesehatan dari Pemkot Singkawang ada datang melakukan pemeriksaan.

"Semalam ada, kemudian tadi pagi juga ada," katanya.

Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, terang Wanila, biasanya banjir akan surut dalam tiga sampai empat hari kedepan. "Itu kalau tidak hujan lagi," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Tagana Singkawang, Zulfian Agus mengatakan, sampai dengan hari ini korban banjir masih diamankan di posko pengungsian Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat.

Agus berharap, hari ini tidak turun hujan kembali, sehingga tidak menambah ketinggian genangan air.

Jika air berangsur-angsur surut, lanjut Agus, kemungkinan pada Sabtu kelak mereka (warga yang diungsikan) sudah bisa pulang ke rumah masing-masing.

"Insya Allah, kalau tidak lagi hujan dan air berangsur-angsur surut, kemungkinan Sabtu sudah bisa dipulangkan," katanya.

Sementara itu, Ratusan rumah di Singkawang terendam banjir pasca hujan deras pada Selasa malam kemarin.

Bahkan, warga yang tinggal di bantaran sungai Kompleks Pasar Baru Singkawang terpaksa diungsikan oleh Tagana Singkawang di Aula Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, sejak Rabu siang.

"Ada 20 KK atau sekitar 61 jiwa yang kita ungsikan di Aula Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Rabu siang kemarin," kata Agus.

Hal itu dikarenakan, ketinggian air khususnya di bantaran sungai Kompleks Pasar Baru Singkawang sudah mencapai dada orang dewasa.

Pantauan di lapangan, beberapa pertokoan memilih tutup lantaran genangan air masuk ke dalam ruko mereka. Tak hanya itu, beberapa kendaraan roda dua pun banyak yang mogok, lantaran memaksakan diri sewaktu melintasi genangan air yang lumayan tinggi.
(U.KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Extora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016