Pontianak  (Antara Kalbar) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mendorong setiap perusahaan yang ada di provinsi itu untuk ikut mengembangkan perkebunan jagung pada area kawasan perusahaan yang ada.

"Kita sangat menyambut baik rencana pemerintah pusat yang mendorong pelaku usaha untuk mengembangkan jagung pada area perusahaan. Saya rasa ini juga perlu kita dorong, karena sampai saat ini kita masih impor Jagung," kata Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya, di Pontianak, Kamis.

Dia mengatakan, rencana Kementerian Pertanian itu tentunya juga harus di dukungan oleh perusahaan perkebunan yang ada.

"Jika jagung sepakat, maka dari sisi ketahanan pangan akan lebih baik. Masalahnya sekarang, apakah teman-teman pelaku usaha perkebunan sepakat, apalagi masih ada lahan yang menganggur untuk capaian luasan perkebunan sawit seluas 400 ribu hektare," tuturnya.

Christiandy menyatakan, Pemprov Kalbar akan sangat mendukung hal itu, mengingat provinsi itu masih mengimpor jagung. Hal ini berbanding terbalik dengan luasan Kalbar yang jauh lebih besar dari Pulau Jawa.

Dirinya merasa yakin, jika rencana itu dijalankan dengan baik maka ke depan, bisa membuat Kalbar sebagai provinsi pengimpor jagung. Hal ini ditunjang dengan sudah baiknya Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Kalbar di tiga perbatasan. Sambas (Aruk), Sanggau (Entikong) dan Kapuas Hulu (Badau).

"Kita bisa MoU ekspor jagung dengan serawak. Apalagi banyak daerah yang berbatasan langsung dengan perbatasan dan negara tetangga juga membutuhkan jagung yang tidak sedikit," katanya.

Ditempat yang sama, Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Bambang mengatakan, saat ini Kementerian Pertanian mendorong pelaku usaha juga membudidayakan jagung di areal perkebunan.

Ia menuturkan kementerian pertanian sudah menargetkan satu juta hektare lahan yang diperuntukkan tanam jagung. Untuk menggenjot itu maka kementerian pertanian agar penanamannya dengan memanfaatkan areal perkebunan kelapa sawit.

"Saya kira jika komitmen kuatnya maka tidak ada masalah. Bila memungkinkan dan layak bisa hadirkan presiden untuk tanaman jagung disini," tuturnya.

Menurutnya selain bentuk pemanfaatan areal perkebunan tanam jagung dengan pola ini juga menjadi penyejuk di tengah hangatnya isu perkebunan sawit di dunia internasional.

"Di tengah gencarnya isu perkebunan sawit mari tunjukkan bahwa Indonesia mendukung swasembada pangan dengan menanami jagung di lahan yang baru dikembangkan kelapa sawit," kata Bambang.

(U.KR-RDO//N005) 

Pewarta: Rendra Extora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017