Singkawang (Antara Kalbar) - Tim gabungan Singkawang terus melakukan patroli secara terpadu baik di Singkawang, Sambas maupun Bengkayang (Sing Bebas).

"Tim gabungan ini terdiri dari Koramil-Koramil jajaran Kodim Singkawang, Polri, Manggala Agni dan masyarakat," kata Danramil 16-Sedau Kapten Inf Taufik Wiramansyah di Pontianak, Selasa.�

Meski wilayah teritorial Kodim masih terbilang aman, ujarnya, upaya patroli terpadu selalu dilakukan guna mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) agar tidak semakin meluas.

"Memang ada beberapa titik `hot spot` yang tersebar, namun sudah kita antisipasi sehingga bisa kita padamkan sebelum membesar," ujarnya.

Di samping itu, pihaknya juga telah membentuk tim khusus pencari api yang tugasnya mencari, memadamkan api dan mensosialisasikan ke masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara di bakar.

"Tim khusus ini kita tempatkan di Koramil-Koramil sehingga mudah untuk digerakkan apabila ada `hot spot` yang muncul," ungkapnya.

Secara terpisah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Singkawang mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan pemadaman api, apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayahnya masing-masing.

"Apabila terjadi kebakaran lahan di wilayahnya, maka masyarakat juga dapat melakukan pemadaman terutama di areal lahan milik mereka sendiri, sehingga kebakaran lahan tidak semakin meluas," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Singkawang, Burhanuddin.

Diakuinya, memang sampai saat ini belum ada tanda-tanda kebakaran hutan dan lahan yang signifikan di Kota Singkawang. Hal itu karena beberapa hari ini sempat terjadi hujan khususnya di Kota Singkawang.

Meski demikian, dia meminta masyarakat dan petugas yang menangani jangan lengah, karena kebakaran hutan dan lahan bisa saja terjadi akibat kelalaian dan kesengajaan dari manusia.�

"Salah satunya membuang puntung rokok sembarangan, membuka lahan dengan cara di bakar. Akibat tak terkendali sehingga terjadilah kebakaran lahan," tuturnya.

Dalam mengantisipasi hal itu, pihaknya pun telah memetakan beberapa lokasi yang cukup rawan dengan Karhutla.

Berdasarkan hasil pemetaan itu, sedikitnya terdapat 20 titik lokasi yang rawan Karhutla.

Menurutnya, dari lima kecamatan yang ada, setidaknya lokasi rawan Karhutla itu terdapat di empat kecamatan Kota Singkawang.

"Antara lain, Kecamatan Singkawang Utara, Singkawang Tengah, Singkawang Selatan dan Singkawang Timur," ungkapnya.

Jika dirinci, maka di Singkawang Utara titik rawan Karhutla ada di Kelurahan Sungai Bulan, Sungai Rasau, Setapuk Besar dan Setapuk Kecil. Untuk di Singkawang Tengah ada di dua kelurahan yakni Roban dan Condong.

"Sedangkan di Singkawang Selatan ada di Kelurahan Sedau, Sejangkung, Pangmilang dan kelurahan Sagatani," ungkapnya.

Serta di Singkawang Timur ada di Kelurahan Sanggau Kulor, Pajintan, Maya Sofa dan Nyarumkop.

Rata-rata titik lokasi berada di kawasan hutan dan lahan gambut yang menyebar di empat kecamatan tersebut termasuk areal perkebunan perusahaan dan perkebunan pribadi warga, serta kawasan pertanian.

"Jadi berdasarkan pemetaan kita, di setiap kelurahan itu jumlah titik lokasi rawan Karhutla bervariasi ada empat titik bahkan hanya ada satu titik lokasi," katanya.

(U.KR-RDO/A043)

Pewarta: Rudi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017