Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hrtikultura Kalbar, Heronimus Hero mendorong petani atau kelompok petani di Kalbar untuk meningkatkan nilai tambah seperti sebelumnya hanya menjual gabah menjadi menjual beras.

"Petani padi ingin makmur maka rumusnya nilai tambah dinaikan. Konkritnya setelah kebutuhan setempat terpenuhi memunculkan produk berupa beras bukan gabah dan merek sendiri," ujarnya di Pontianak, Minggu.

Hero menjelaskan dengan adanya nilai tambah maka pendapatan petani juga akan bertambah pula. Menurutnya bahkan dengan semula hanya menjual gabah namun diganti dengan menjual beras maka pendapatan bisa meningkat hampir dua kali lipat.

"Dengan jual beras bisa meningkat dua kali lipat. Meskipun dari dalamnya ada yang hilang dari segi timbangan namun dari hasil secara binis ada peningkatan," paparnya.

Apalagi katanya saat ini jumlah mesin penggilingan di Kalbar mencapai 1.600 unit. Meskipun angka tersebut dibandingkan potensi secara kuantitas masih kurang.

"Dengan jumlah mesin penggiling yang ada tersebut bisa memfasilitasi petani atau kelompok petani untuk menjual beras saja. Apalagi dikemas dan dikelola dengan baik," jelasnya.

Dari tempat penggiling yang ada ia mengakui memang ada yang berjalan stagnan dan bahkan mati suri. Sehingga dengan hal itu akan menjadi perhatian pihaknya ke depan.

"Letak persoalannya seputar manajerial dari pengelolaan penggilingan itu. Dengan demikian selain membantu soal mesin dan lainnya juga akan dibantu manajerialnya," jelasnya.

Ke depan juga pihaknya akan memperbarui beberapa mesin penggilingan padi agar rendemen hasilnya lebih baik di mana sebelumnya hanya sekitar 60 persen dengan mesin baru bisa mencapai 72 persen.

"Terkait produk lokal kita berupa kemasan beras saat ini Kalbar juga sudah memiliki meskipun masih terbatas di daerah masing - masing seperti di Sambas beras kijang berantai, Kapuas Hulu beras uncak dan Kalbar beras radakng," kata dia.

(KR-DDI/N005)

Pewarta: Dedi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017