Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, Heronimus Hero mengakui tantangan untuk ekspor beras ke Malaysia lebih berat dibanding dengan daerah perbatasan lain di Indonesia.

"Kalau di Atambua, NTT, ekspor ke Timor Timur, mereka tidak terlalu mementingkan kualitas berasnya seperti apa," kata Heronimus Hero di Pontianak, Senin.

Sementara itu untuk ekspor ke Malaysia, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Diantaranya kualitas beras yang harus sesuai dengan standar kebutuhan penduduk di Malaysia.

Kemudian, lanjut dia, kondisi dalam negeri di Malaysia juga ikut mempengaruhi realisasi ekspor tersebut. Selain itu, proses perizinan dari tiap negara juga berbeda.

"Sedangkan kalau dari segi jumlah, beras Kalbar sudah mencukupi, tapi kualitasnya harus sesuai dengan kebutuhan di Malaysia," kata dia.

Terkait rencana ekspor itu, Kalbar akan mengirim contoh beras ke pihak Malaysia.

Ia berharap, upaya ekspor beras ini mendapat dukungan dari semua pihak, tidak hanya dari satu sektor saja. "Misalnya di dinas sendiri, ini bukan hanya tugas dari bidang pangan saja, melainkan juga bidang lain seperti lahan dan sebagainya," kata Heronimus Hero.

Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian sebelumnya berharap agar daerah-daerah perbatasan yang menghasilkan beras juga mampu ekspor ke negara tetangga terdekat. Salah satu daerah yang ditargetkan untuk ekspor beras itu adalah Provinsi Kalbar yang bertetangga dengan Sarawak, Malaysia.

Pihak Kementerian Pertanian Indonesia dan Malaysia sudah meninjau sejumlah lokasi yang akan menjadi sentra produksi beras ekspor tersebut. Sementara untuk pengiriman, rencananya melalui Pos Lintas Batas Negara Entikong, di Kabupaten Sanggau.

Ekspor dilakukan pihak swasta sedangkan pemerintah menjadi fasilitator prosesnya.


(T.T011/Y008)

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017