Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Hortikultura Kalimantan Barat Heronimus Hero mengakui masih banyak lahan pertanian di provinsi itu yang belum digarap secara maksimal.

"Lahan pangan di provinsi ini cukup luas, hanya saja sulit untuk digarap secara manual. Penggarapannya membutuhkan tenaga mesin agar pemanfaatannya maksimal," kata Hero di Pontianak, Senin.

Kendala lainnya disebutnya adanya kultur sosial masyarakat yaitu memilih satu kali masa tanam untuk dan kemudian melakoni pekerjaan lain yang lebih menghasilkannya.

Padahal, katanya, lahan yang begitu luas perlu penggarapan maksimal agar masyarakat yang tidak menanam juga bisa ikut menikmati pangan lokal.

"Paling tidak dua kali masa tanam, tapi itu berbenturan dengan kultur sosial masyarakat. Biasanya sudah menanam sekali kemudian lahan ditinggalkan, karena ada pekerjaan lain, contohnya musim buah, masyarakat jadi menjual buah-buahan," tuturnya.

Hero menjelsakan berdasarkan data yang ada, luas lahan pangan di Kalimantan Barat sekitar 1,19 juta hektare. Dari jumlah itu lahan yang sudah dipakai atau fungsional hanya 358 ribu hektare.

Permasalahannya, tidak semua lahan itu dilakukan masa tanam dua kali dalam satu tahun dan ada yang hanya satu kali.

"Jika ditotal maka diperkirakan luas tanam 500 ribu hektare lahan. Bila dikurangi dengan jumlah total lahan, maka masih sekitar 600 ribu hektare yang belum dimanfaatkan," katanya.

Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya mengatakan untuk mendukung program swasembada pangan Nasional, Pemprov Kalbar akan terus meningkatkan produksi beras di provinsi itu.

"Dimana produksi Kalbar sekitar 1,4 juta ton perhektare pertahun. Kemudian konsumsi masyarakat sekitar 600 ribu ton perhektare pertahun," kata Christiandy.

Dengan surplus itupun, Kalbar bisa mengekspor beras ke Malaysia. Rencananya ekspor beras digelar Oktober 2017 dan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

"Sebenarnya pun Kalbar sudah surplus beras, ada sekitar satu juta hektare lahan yang bisa dikelola untuk pangan. Saya rasa itu cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kalbar, termasuk menjadi lumbung pangan nasional," tuturnya.




(U.KR-RDO/A043)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017