Pontianak (Antara Kalbar) - Dinas Pertanian dan Ketahanan (Distan) Pangan (Distan) Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat terus mengembangkan benih padi dan jeruk untuk memenuhi kebutuhan bibit petani di daerah tersebut.

"Setiap tahun kita mengembangkan penangkaran benih padi. Penangkaran benih tersebut kita anggarkan di APBD Kabupaten Sambas," ujar Kadistan Kabupaten Sambas Musanif saat dihubungi di Sambas, Senin.

Ia menyebutkan untuk tahun 2017 ini dianggarkan pembiayaan bibit padi untuk luasan 275 hektare yang dibantu dari APBD 2017.

"Cuma memang kami bantu hanya benihnya label ungu. Untuk penangkaran kan benih label ungu. Strateginya, penangkarnya swadaya. Tahun depan kita lanjutkan programnya," kata dia.

Musanif menjelaskan benih berlabel ungu hanya diperoleh dengan membeli dari produsen. Belum ada benih berlabel ungu yang diproduksi dari Kabupaten Sambas.

"Belinya dari produsen benih di luar. Kalau yang disebar untuk ditanam itu label biru. Kita di Kabupaten Sambas tidak ada mengeluarkan benih yang untuk label ungu, itu yang mengeluarkannya produsen dari pusat," jelasnya.

Menurutnya, benih-benih berlabel ungu tersebutlah yang kemudian dikembangkan oleh penangkar, sehingga kemudian menjadi benih berlabel biru.

"Kita beli benih yang berlabel ungu selanjutnya dikembangkan oleh penangkar kita, jadilah dia label biru. Label biru inilah yang dikembangkan dan ditanam oleh masyarakat kita," jelas dia.

Sementara terkait tanaman jeruk, Musanif menyebutkan sudah ada pengembangan bibit jeruk di Blok Penggandaan Mata Tempel (BPMT). Namun untuk kapasitasnya masih terbatas. Ke depan, Musanif bertekad akan meningkatkan kapasitas yang dihasilkan oleh BPMT.

"Sebenarnya sudah ada BPMT. Setahunnya hanya bisa untuk mensuplai sekitar 100 hektare, itu mata tunasnya. Yang lain itu kita masih mendatangkan mata tunas dari luar, termasuk dari Anjungan dan dari Malang," jelas dia.




(U.KR-DDI/S027)

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017