Pontianak (Antaranews Kalbar) - Plt Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalbar, Mochamad Riezky F. Purnomo mengatakan pada 2018 penyaluran kredit di Kalbar masih dprediksikan tumbuh lamban seperti tahun lalu.

"Perlambatan pertumbuhan kredit pada 2017 lalu diperkirakan masih akan terjadi tahun ini. Kita memprediksikan pertumbuhan kredit tahun ini hanya mencapai sebesar 10-11 persen," ujarnya di Pontianak, Senin.

Ia menjelaskan adanya perlambatan di 2018 mengingat tahun ini adalah tahun politik. Sehingga perbankan cenderung meningkatkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit.

"Intinya meski ada perlambatan, perkreditan di Kalbar tumbuh sebagaimana prediksi kita," jelas dia.

Ia menyebutkan guna mencapai target yang ada diperlukan upaya yang mampu menciptakan inovasi dari sisi jaringan dan layanan melalui ekspansi jaringan fisik kantor dan juga jaringan non fisik kantor (branchless banking).

"Satu di antara bentuk program OJK yang mendukung ekspansi jaringan non fisik kantor yakni melalui layanan Laku Pandai," katanya.

Ia menjelaskan bahwa Laku Pandai bertujuan untuk memperbesar jaringan perbankan dalam melayani kebutuhan penyimpanan dana di daerah yang belum terdapat akses cabang perbankan. Hal ini dilakukan agar bank dapat menyentuh masyarakat unbankable menjadi bankable dengan kemudahan akses.

Ia juga berharap perbankan dapat menjaga tingkat kesehatan bank dan menerapkan tata kelola yang baik dalam mengelola aktivitas bisnis sebagai bentuk mitigasi risiko pada seluruh jaringan kantor.

Dia mengatakan pada 2017 lalu secara keseluruhan kondisi perbankan Kalbar berdasarkan kajian OJK masih dinilai baik. Meskipun mengalami perlambatan pertumbuhan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya sebagai akibat dari kondisi ekonomi global maupun nasional yang belum stabil.

"Berdasarkan pengawasan OJK bahwa total asset perbankan Provinsi Kalbar pada akhir 2017 sebesar Rp68,1 triliun, meningkat 13,8 persen (yoy). Pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 11,8 persen (yoy). Sementara itu pertumbuhan kredit relatif melambat sebesar 7,3 persen (yoy)," papar dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018