Pontianak (Antaranews Kalbar) - Petani di Desa Padang Tikar 1, Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, mengeluhkan banyaknya tanggul penahan air laut yang sudah mulai rusak. Kondisi tersebut mengganggu produktivitas pertanian mereka.

"Tanggul yang ada di kecamatan Padang Tikar ini sebagian besar produk lama, dibangun tahun 1990-an dan kondisinya sudah banyak yang jebol. Akibatnya, ketika musim air asin, banyak yang masuk ke lahan pertanian sawah masyarakat," kata Anggota DPRD Kubu Raya, Agus Sudarmansyah di Batu Ampar, Sabtu.

Untuk itu dia berharap agar pemerintah Kubu Raya bisa menganggarkan perbaikan tanggul penahan air asin untuk pertanian Padang Tikar.

Dikatakan Agus, selama ini potensi pertanian di Kecamatan Batu Ampar cukup baik, khususnya untuk Desa Padang Tikar dan Batu Ampar. Namun, potensi itu belum digarap maksimal karena minimnya kemampuan petani untuk mengolahnya.

"Jika pertanian ini bisa didukung dengan sistem mekanisasi pertanian yang baik dan tanggul yang jebol bisa diperbaiki, tentu hasil pertanian masyarakat bisa lebih baik lagi," kata Agus.

Dia juga menambahkan, pihaknya akan mendorong Kementerian Perhubungan RI untuk segera menyelesaikan pelabuhan Padang Tikar, Kecamatan Batu Ampar.

"Pelabuhan Padang Tikar ini terlantar. Ini sudah mendesak dan menjadi kebutuhan. Selain tingginya bongkar muat penumpang, juga bongkar muat barang," katanya.

Agus menjelaskan, pelabuhan ini akan menjadi penopang ekonomi di daerah pesisir dan ekonomi Kalimantan Barat. Untuk itu dia minta Kemenhub segera menyelesaikannya.


Baca juga: Petani Teluk Pakedai Minta Tanggul Air Asin
Baca juga: Pemkot Singkawang Segera Benahi Tanggul Jebol

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018