Pontianak  (Antaranews Kalbar) - Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut dua Karolin Margret Natasa menegaskan dirinya memiliki jaringan yang kuat di pusat dan daerah.

"Ini bukan omong kosong karena saya bisa mengundang tokoh politik nasional untuk membicarakan persoalan di Kalimantan Barat," katanya dalam jamuan makan malam bersama dan dialog ekonomi di Pontianak, Minggu malam.

Ia mengatakan, dirinya berpengalaman sebagai anggota DPR RI, jaringan kami, kesatuan kami dengan pemerintah pusat dan Presiden itu bukan omong kosong.

"Sekarang saya buktikan dengan menghadirkan para anggota DPR RI dalam forum ini sekalipun ini bukan daerah pemilihan mereka," kata Karolin.

Pembicara yang hadir dalam dialog tersebut adalah Hendrawan Supratikno bersama G. Michael Jeno, anggota DPR RI Komisi XI, dan Darmadi Durianto, anggota DPR RI Komisi VI serta tokoh masyarakat Kota Pontianak.

 Karolin mengatakan kehadiran para tokoh politik nasional tersebut merupakan bentuk dukungan dan bukti nyata adanya jaringan kuat di pusat melalui partai pengusung khususnya PDI Perjuangan.

Adanya jaringan yang kuat dengan pemerintah pusat dinilai Karolin sangat penting bagi seorang gubernur.

 "Berdasarkan undang-undang, gubernur merupakan perwakilan pemerintah pusat di daerah, tugasnya mewakili pemerintah pusat, sehingga kalau seorang gubernur tidak tahu siapa yang dia wakili, tentu akan sulit membangun di daerah yang dipimpinnya," kata Karolin.

Menurutnya, ketidakselarasan antara pemerintah pusat dan daerah sering menyebabkan tidak berjalannya program pemerintah pusat dengan baik bahkan cenderung stagnan.

Hal inilah yang menantang dirinya untuk maju sebagai Calon Gubernur Kalbar 2018.

"Saya ingin agar apa yang sudah baik dirumuskan di Jakarta, apa yang sudah baik dari Pak Jokowi itu dapat kita laksanakan tanpa hambatan di daerah, sehingga bisa mempercepat dan memeratakan pembangunan di Kalimantan Barat," kata Karolin.

 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018