Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar Prijono mengatakan dampak perubahan musim harus terus diantisipasi terutama berkaitan dengan pasokan dan distribusi pangan agar tidak menganggu aktivitas ekonomi masyarakat.

"Masalah cuaca tetap perlu diantisipasi dengan melihat siklus cuaca. Di setiap situasi dan kondisi selalu ada peluang pasokan dan distribusi pangan masyarakat terganggu," ujarnya di Pontianak, Senin.

Baca juga: Kabut asap ganggu aktivitas ekonomi Kalbar

Terkait musim kemarau yang mengakibatkan kabut asap yang baru saja berlalu pihaknya melihat akan ada pengaruh terhadap distribusi barang atau pangan masyakarat.

"Namun BI untuk itu belum ada kajian khusus soal dampak kabut asap. Masih perlu dilihat sejauh mana dampak kabut asap mempengaruhi distribusi," jelas dia.

Lanjutnya, sejauh pengamatan BI meski kabut asap sudah melanda namun aktivitas di bandara, pelabuhan dan transportsi darat masih berjalan.

Baca juga: Kabut Asap Lumpuhkan Aktivitas Bandara Supadio

"Meskipun di Bandara Internasional Supadio Pontianak sempat mengalami keterlambatan penerbangan pada pagi hari namun tidak melumpuhkan. Mudah - mudahan dampaknya tidak terlalu signifikan," jelas dia.

Sedangkan ketika kondisi saat ini sebagian wilayah Kalbar yang sudah memasuki musim penghujan untuk waspada. Menurutnya sektor pertanian perlu diperhatikan karena dapat berdampak pada pasokan pangan dan distribusi apabila terjadi banjir.

"Semoga dengan antisipasi dan persiapan yang matang maka aktivitas perekonomian akan baik. Kami dari Tim Pengendali Inflasi daerah akan terus memantau dan menjaga pasokan dan distribusi pangan masyarakat agar tidak bergejolak," katanya.

 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018