Pontianak (Antaranews Kalbar) - Pemerintah Kota Singkawang bersama panitia Singkawang Cultural Center (SCC) melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dalam membangun Taman Gayung Bersambut, di Aula Gayung Bersambut Kantor Wali Kota setempat.

"Pihak SCC ini dipercaya untuk membangun dan mengelola Taman Gayung Bersambut menjadi Taman Cahaya Madani Gayung Bersambut. Kamis kemarin, kita sudah melakukan MoU untuk proses kerjasamanya," kata Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, Jumat.

Menurutnya, tugas SCC selanjutnya adalah mencari dana untuk membangun, sehingga tidak mengganggu dana APBD Singkawang maupun APBN. Nanti setelah selesai mereka bangun, maka akan diserahkan kembali kepada Pemkot Singkawang.

Kemudian, untuk pembangunan gerbang masjid yang sudah dilakukan peletakan batu pertama pada Desember 2018, sekarang ini juga sedang berjalan.

"Artinya, mulai dari pintu gerbang Masjid Agung sampai dengan Taman Gayung Bersambut akan di renovasi oleh pihak SCC," ujarnya.

Agar pembangunan dapat berjalan dan cepat selesai, dia meminta kepada seluruh masyarakat Singkawang untuk bisa bersama-sama bergotong royong, bersatu padu dan bergandengan tangan sehingga pembangunan ini bisa segera selesai sesuai target dengan desain yang ada.

Baca juga: Pemkot Singkawang renovasi Taman Gayung Bersambut


"Targetnya kalau bisa tahun 2020 pembangunannya sudah bisa selesai," ujarnya.

Nanti juga, katanya, akan ada taman-taman kecil lainnya yang akan Pemkot Singkawang bangun guna mewujudkan Singkawang sebagai kota pariwisata.

"Karena untuk mewujudkan ini, maka Singkawang harus bersih dan indah," katanya.

Maka dari itu, dia selaku Kepala Daerah tentu akan terus berusaha dengan berbagai upaya mulai dari infrastruktur sampai dengan tempat-tempat destinasi wisata akan Pemkot perbaiki, termasuklah taman-taman yang ada di dalam kota maupun di seluruh kecamatan.

"Jadi ini yang sedang kita inventarisir, karena kalau kita sudah dapatkan data ini, maka akan saya tawarkan ke BUMD atau perusahaan-perusahaan yang mau mengelola/membangun atau merenovasi taman-taman yang sudah ada sehingga dapat terjaga dengan rapi dan indah," tuturnya.

Menurutnya, arsitek yang merancang Taman Gayung Bersambut menjadi Taman Cahaya Madani Gayung Bersambut merupakan orang Pontianak yang tinggal di Jakarta.

Baca juga: Tjhai Chui Mie segera renovasi Taman Gayung


Sedangkan tenaga kerja yang mengerjakan Taman Gayung Bersambut ini merupakan warga lokal.

"Jadi mereka yang mau bekerja ini memang sudah siap dan mengetahui kondisi keuangan pembangunan Taman Cahaya Madani Gayung Bersambut," katanya.

Secara terpisah, Sekretaris Daerah Kota Singkawang Sumastro sebelumnya mengatakan, renovasi Taman Gayung Bersambut yang terletak di depan Kantor Wali Kota Singkawang sudah melalui kajian dan pemikiran bersama.

"Bahkan, rencana aksinya secara urutan waktu pun sudah kita lalui," kata Sumastro.

Pemkot Singkawang juga sudah membicarakan masalah aset tersebut bersama Pemerintah Kabupaten Sambas dan pihak yayasan masjid. "Rasa-rasanya sudah bergulir (setahap demi setahap,red) untuk menuju kepada sesuatu yang dikerjakan agar ini dapat berjalan dengan clear and clean," ujarnya.

Pemkot Singkawang juga tidak menginginkan pembangunan yang cepat, namun di sisi lain belum selesai masalahnya, seperti dilihat dari kajian hukum dan dasar hak-haknya."Artinya, secara simultan kita sudah menggarapnya dengan serius," tuturnya.

Dengan kondisi Taman Gayung Bersambut yang sekarang ini, semua pihak diharapkan melakukan komunikasi yang baik untuk mewujudkan ruang terbuka hijau yang lebih memadai.

Baca juga: Taman Gayung Singkawang menjadi Taman Cahaya Madani


"Artinya, kami di pemkot sebagai pihak pertama sudah menggandeng pihak Singkawang Cultural Center (SCC) untuk mewujudkan secara cepat Taman Cahaya Madani Gayung Bersambut tanpa membebani APBD," ungkapnya.

Taman yang sedang direnovasi itu sebagai ruang terbuka hijau. Undang-undang tentang tata ruang kota mengamanatkan tersedianya minimal 20 persen ruang terbuka secara fungsional.

Dia mengatakan, sudah seharusnya Pemkot Singkawang membuat taman yang fungsional, dimana masyarakat bisa menghirup udara dengan oksigen 100 persen atau tidak diganggu polusi udara. "Mungkin di taman itu juga diadakan jogging treck sehingga masyarakat bisa bergaya hidup yang sehat," jelasnya.

Dia mengatakan, Taman Cahaya Madani Gayung Bersambut yang memadai harus segera diwujudkan karena sudah ada rencana induk yang jelas.

Tahapan secara umum, katanya, sekarang ini sedang dilakukan "land clearing", sedangkan untuk penataannya akan disesuaikan dengan rencana teknis detail desainnya.

Baca juga: Album "Bumi Bertuah Gayung Bersambut" Promosi ke Sekolah


"Kita lihat saja nanti bagaimana progres detail desainnya yang dibuat oleh SCC seperti apa, yang penting sesuai dengan kesepakatan antara SCC dengan Pemkot Singkawang," ungkapnya.

Menurutnya, luas lahan Taman Gayung Bersambut yang direnovasi ada sekitar 1,4 hektare, sedangkan target penyelesaian pembangunan Taman Cahaya Madani Gayung Bersambut diperkirakan tahun ini.

Sumastro menambahkan, Taman Cahaya Madani Gayung Bersambut mencerminkan suatu suasana di mana masyarakat Madinah bisa menerima semua suku bangsa khususnya di Singkawang.

"Jadi itulah konsep toleransi yang sedang kita kembangkan di abad milenial sekarang ini," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019