Petani kelapa dalam di Desa Padang Tikar 2, Kabupaten Kubu Daya, Kalimantan Barat, Akeng mengaku bersyukur harga kopra di tingkat petani saat ini sudah capai Rp6.000 per kilogram.
"Kita bersyukur dalam dua bulan terakhir ini harga kopra terus mengalami tren kenaikan. Itu memang dambaan petani kelapa dalam," ujarnya saat dihubungi di Kubu Raya, Jumat.
Ia menjelaskan dengan sudah mulai tingginya harga kopra di tingkat petani tentu akan meningkatkan pendapatan petani.
Baca juga: Mahasiswa desak pemerintah naikkan harga kopra
"Kita berharap harga ini terus stabil dan bahkan terus meningkat. Sehingga pendapatan petani di sini meningkat pula. Saya memiliki luas lahan 37 hektare dan perlakuan kebun mulai ke organik," papar dia.
Rasa syukur senada disampaikan petani desa tetangganya, Desa Padang Tikar 1, Hariyanto. Menurut Hariyanto harga kopra saat ini sudah sesuai harapan.
"Dengan harga yang ada dikaitkan dengan biaya pemeliharaan dan pengambilan buah serta keuntungan yang diharapkan sudah sangat bisa lah. Artinya ada upah bagi kita kerja. Biaya produksi bisa ditutupi atau masih untung" jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Padang Tikar 2, Efendi Senong menjelaskan bahwa dari luas wilayah Desa Padang Tikar 2 1.253 hektare, 90 persen nya adalah perkebunan kelapa.
Baca juga: Di Manado, harga kopra bertahan di Rp5.100/kg
"Mayoritas penduduk di sini memiliki kebun kelapa dalam. Selain dari hasil tangkapan ikan laut, sumber pendapatan masyarakat dari jumlah penduduk di 4.500-an atau terdiri 1.268 Kepala Keluarga ada dari kebun kelapa dalam," papar dia.
Ia menyebutkan dari tanaman kelapa dalam yang ada, yang dijual masyarakat masih berupa kelapa jambul dan kopra. Sedangkan produk turunan lainnya masih belum ada.
"Potensi kita sangat besar sehingga diharapkan ada produk turunan di sini. Sudah ada memang perusahaan yang siap menampung kelapa kita untuk bahan baku minyak kelapa murni. Syaratnya kebun kita harus diolah secara organik. Dengan hal itu bisa meningkatkan nilai tambah tentunya," katanya.
Baca juga: Jeruju Besar Kontribusikan Pembangunan Daerah Melalui Kopra
Baca juga: Kopra Masih Jadi Andalan Petani Tasik Malaya
Baca juga: Pabrik kopra terbakar di Singkawang
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Kita bersyukur dalam dua bulan terakhir ini harga kopra terus mengalami tren kenaikan. Itu memang dambaan petani kelapa dalam," ujarnya saat dihubungi di Kubu Raya, Jumat.
Ia menjelaskan dengan sudah mulai tingginya harga kopra di tingkat petani tentu akan meningkatkan pendapatan petani.
Baca juga: Mahasiswa desak pemerintah naikkan harga kopra
"Kita berharap harga ini terus stabil dan bahkan terus meningkat. Sehingga pendapatan petani di sini meningkat pula. Saya memiliki luas lahan 37 hektare dan perlakuan kebun mulai ke organik," papar dia.
Rasa syukur senada disampaikan petani desa tetangganya, Desa Padang Tikar 1, Hariyanto. Menurut Hariyanto harga kopra saat ini sudah sesuai harapan.
"Dengan harga yang ada dikaitkan dengan biaya pemeliharaan dan pengambilan buah serta keuntungan yang diharapkan sudah sangat bisa lah. Artinya ada upah bagi kita kerja. Biaya produksi bisa ditutupi atau masih untung" jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Padang Tikar 2, Efendi Senong menjelaskan bahwa dari luas wilayah Desa Padang Tikar 2 1.253 hektare, 90 persen nya adalah perkebunan kelapa.
Baca juga: Di Manado, harga kopra bertahan di Rp5.100/kg
"Mayoritas penduduk di sini memiliki kebun kelapa dalam. Selain dari hasil tangkapan ikan laut, sumber pendapatan masyarakat dari jumlah penduduk di 4.500-an atau terdiri 1.268 Kepala Keluarga ada dari kebun kelapa dalam," papar dia.
Ia menyebutkan dari tanaman kelapa dalam yang ada, yang dijual masyarakat masih berupa kelapa jambul dan kopra. Sedangkan produk turunan lainnya masih belum ada.
"Potensi kita sangat besar sehingga diharapkan ada produk turunan di sini. Sudah ada memang perusahaan yang siap menampung kelapa kita untuk bahan baku minyak kelapa murni. Syaratnya kebun kita harus diolah secara organik. Dengan hal itu bisa meningkatkan nilai tambah tentunya," katanya.
Baca juga: Jeruju Besar Kontribusikan Pembangunan Daerah Melalui Kopra
Baca juga: Kopra Masih Jadi Andalan Petani Tasik Malaya
Baca juga: Pabrik kopra terbakar di Singkawang
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020