Manado (ANTARA) - Harga kopra di sentra perdagangan Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), masih bertahan di level Rp5.100 per kilogram.
"Harga kopra saat ini memang masih stagnan belum ada perubahan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Jenny Karouw di Manado, Rabu.
Jenny mengatakan harga kopra tidak bisa diintervensi oleh pemerintah karena merupakan barang bebas.
"Harga kopra mengikuti harga pasar dunia," katanya.
Pemerintah, katanya, hanya bisa mengimbau dan mendorong pelaku usaha untuk memberikan harga yang wajar kepada petani.
Diketahui, beberapa tahun lalu harga kopra sempat menyentuh Rp40 ribu per kilogram, dan sangat menguntungkan petani perkebunan tersebut.
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengatakan pemerintah tidak bisa intervensi harga kopra supaya naik.
"Kami sebagai pemerintah tidak bisa mengintervensi harga kopra sesuai permintaan masyarakat," kata Olly.
Menurut dia, harga kopra yang masih rendah sampai saat ini bukan karena kemauan pemerintah tapi harga ditentukan oleh pasar.
Namun demikian, kata Gubernur, pemerintah pusat saat ini terus mencari cara agar harga kopra di tingkat petani bisa naik lagi.
"Pemerintah sudah menemukan cara agar harga kopra yang masih rendah bisa naik kembali," kata Gubernur.
Inovasi yang sudah dilakukan pemerintah yaitu mencampur solar dengan minyak kelapa.
"Kita berharap dengan inovasi ini, harga kopra bisa naik kembali seperti harapan pemerintàh dan masyarakat," tambah Gubernur.
Di Manado, harga kopra bertahan di Rp5.100/kg
Rabu, 21 Agustus 2019 14:31 WIB