Kepala Dinas Pangan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Kalimantan Barat Munsif memastikan provinsi itu masih aman dari peredaran daging sapi palsu seperti yang terjadi di Kota Bandung.

"Dari pantauan kita di lapangan, sampai saat ini Kalbar masih aman dari peredaran daging sapi palsu," kata Munsif di Pontianak, Senin. 

Dia menjelaskan untuk di Kota Pontianak, lapak penjual daging berada di area pasar becek. Areanya tertentu dan pedagangnya adalah pemain lama yang sudah saling mengenal diantara. Hal itu menjadi instrumen alami untuk mengenali secara dini kehadiran pedagang yang baru bergabung dan tentunya mengenali pula prilaku pasokan daging dan transaksi hariannya.

Dilanjutkan Munsif pedagang di Pasar Flamboyan secara rutin dapat pasokan daging dari masing-masing pemasok yang telah tergabung dalam Himpunan Pedagang dan Peternak Sapi Kalbar (HP2SKB).

Kemudian para pedagang sini dikatakan Munsif, setiap hari mengirim sapinya ke Rumah Potong Hewan (RPH) di Nipah Kuning atau Pontianak Utara. 

"Seluruh prosesnya dalam pengawasan dokter hewan, dengan demikian daging yang dipasok ke lapak-lapak di pasar dipastikan adalah daging sapi asli yang proses penyiapannya dalam pengawasan dokter yang berwenang," tuturnya.

Munsif menambahkan selain daging sapi segar, sebagian pedagang lapak juga menjual daging sapi atau kerbau beku yang disuplai para distributor produk hewan dan pangan olahan hewan. 

Produk itu wajib memiliki sertifikat NKV (Nomor Kontrol Veteriner) sebagai bukti dan jaminan telah memenuhi syarat standar sanitasi dan higienis yang sangat ketat dalam penyimpanan dan peredaran produk hewan maupun olahannya. 

Baca juga: Harga daging sapi di Sukadana merangkak naik
Baca juga: Harga daging sapi capai Rp180 ribu/kg di Kapuas Hulu
Baca juga: Harga daging sapi potong di Pontianak masih stabil Rp120.000/kilogram

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020