Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia(Gapki ) Cabang Kalbar mencatat bahwa produksi sawit di Kalbar dari Januari - April 2020 sebanyak 694.120 ton.

"Sejalan dengan gambaran sawit secara nasional dan global, maka kondisi produksi maupun harga di Kalbar juga mengalami fluktuasi di mana produksi sawit pada bulan Januari – April 2020 tercatat 694.120 ton,"ujar Ketua Gapki Kalbar, Purwati Munawir di Pontianak, Rabu.

Ia menyebutkan untuk secara nasional gambaran produksi CPO bulan April 2020 naik 12,6 persen dibandingkan produksi bulan Maret 2020. Sedangkan konsumsi dalam negeri turun 6,6 persen, ekspor turun 2,8 persen dan harga CPO turun dari rata-rata USD 636 pada bulan Maret menjadi USD 516 per ton Cif Rotterdam pada bulan April.

Baca juga: Harga sawit di Kalbar kembali turun terdampak pandemi COVID-19

"Demikian pula nilai ekspor turun 10 persen dari 1,82 miliar dolar AS menjadi 1,64 miliar dolar AS," kata dia.

Rendahnya produksi dibandingkan bulan yang sama tahun 2019 merupakan efek bawaan dari kemarau panjang tahun lalu. Namun demikian kenaikan produksi pada bulan April 2020 diharapkan sebagai titik awal kenaikan produksi periode 2020.

Serapan pasar untuk konsumsi dalam negeri pada bulan April dibandingkan bulan Maret turun 98 ribu ton disebabkan turunnya konsumsi biodiesel sebagai dampak melambannya mobilitas masyarakat dengan adanya kebijakan lockdown/PSBB, di sisi lain konsumsi oleokimia berbasis CPO naik 11 ribu ton dikarenakan meningkatnya pemakaian hand sanitizer dan sabun.

Baca juga: PTPN XIII bantu fasilitas APD bidang kesehatan tiga provinsi di Kalimantan

"Kenaikan pemakaian oleokimia diperkirakan masih tetap bertahan meskipun adanya pelonggaran kebijakan PSBB sepanjang protokol COVID-19 tetap diterapkan secara disiplin," katanya.

Ia menyebutkan bahwa untuk harga Tanda Buah Segar (TBS) Sawit periode (I) bulan Mei Rp1.503/kg turun dibandingkan dengan bulan Januari atau sebelum wabah COVID-19 yang saat itu capai Rp 1.975/kg.

"Walaupun jika dibandingkan pada periode Mei 2019 yaitu Rp1.239/kg harga TBS Mei periode (1) 2020 relatif lebih baik,demikian juga harga CPO per Mei 2019 Rp6.293/kg dibandingkan harga CPO pada bulan Mei 2020 sebesar Rp7.062/kg," katanya.

Namun kata dia, harga CPO per bulan Mei 2020 tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan harga CPO bulan Januari 2020 sebelum wabah COVID -19 yaitu sebesar Rp9.042,31/kg.

Baca juga: Harga TBS sawit di Kalbar anjlok dampak COVID-19

"Diharapkan kebijakan normal baru yang akan ditetapkan pemerintah daerah Kalbar akan diikuti mulai bergeraknya perekonomian sampai tingkat pedesaan. Semakin normalnya mobilisasi angkutan hasil produksi dari kebun ke pasar domestik maupun internasional dengan demikian harga TBS maupun CPO berpeluang untuk mencapai titik yang lebih menguntungkan,"kata dia.

Menurutnya, terkait pandemi COVID-19 yang telah berjalan lebih dari dua bulan, kegiatan operasional perkebunan kelapa sawit dan pabrik kelapa sawit di Kalbar secara umum masih berjalan normal dengan tetap mengikuti protokol pencegahan COVID-19 secara disiplin.

"Sampai saat ini tidak ada pengurangan tenaga kerja dan jam kerja, baik di kebun maupun untuk kegiatan operasional di pabrik pengolahanTBS," kata dia.


Baca juga: Gapki belum bisa pastikan dampak Corona terhadap penjualan CPO dari Kalbar
Baca juga: Penanaman kembali solusi peningkatan produktivitas sawit di Kalbar
Baca juga: Parmi senang ikut layanan MKJP BKKBN di kebun sawit Malaysia

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020