Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat mengimbau kepada pemilik warung kopi dan tempat makan untuk benar-benar menerapkan protokol kesehatan terhadap pengunjung, untuk mencegah penularan COVID-19.

"Seperti yang terjadi di salah satu warkop yang ada di Jalan Tanjung Pura, setelah dilakukan swab, ternyata ada dua pengunjung yang positif COVID-19 dan mereka ini tanpa gejala. Mau tidak mau, kita mengharuskan warkop itu ditutup selama satu minggu," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson di Pontianak, Sabtu.

Menurutnya, saat ini pemilik warkop banyak yang sudah menganggap masa COVID-19 sudah selesai, sehingga banyak yang abai akan penerapan protokol kesehatan.

Baca juga: Semua pasien positif COVID-19 di Secapa AD dinyatakan sembuh

Kalau pun menerapkan protokol kesehatan, kata Harisson, itu seadanya saja dan membiarkan pengunjung berdesak-desakan di dalam warkopnya.

"Padahal menurut penelitian kita saat ini 3 persen masyarakat Kalbar adalah mereka terpapar COVID-19 tanpa gejala, sehingga kita harus selalu waspada. Kemungkinan besar mereka yang tiga persen dari jumlah populasi ini, mereka nongkrong di warkop," tuturnya.

Untuk itu, dia mengimbau agar pengusaha warkop harus benar-benar bisa mengontrol para pengunjung yang datang ke warkopnya agar benar-benar menerapkan disiplin protokol kesehatan yang ditetapkan.

Bila dibiarkan, maka akan terjadi penularan COVID-19 di warkop dan ini berarti pengusaha warkop membiarkan terjadinya penularan secara sengaja kepada pengunjung.

Baca juga: Puskesmas Putussibau Utara tutup pelayanan karena COVID - 19
Baca juga: Satu petugas kesehatan Puskesmas Putussibau Utara positif COVID - 19

"Bila terkaji penularan di warkopnya, maka tidak akan menutup kemungkinan warkopnya akan ditutup sementara oleh pemerintah kabupaten/kota. Penutupan itu dimaksudkan agar pemilik warkop melakukan disinfeksi pada warkopnya, dan mereka akan ditutup sementara selama tujuh hari," kata Harisson.

Terkait kasus tersebut, dirinya juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak abai akan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 agar tidak mudah tertular, mengingat banyak pasien COVID-19 yang terbukti positif COVID-19 namun mereka tanpa gejala dan ada di sekitar kita.

Harisson menambahkan, berdasarkan hasil swab yang diperiksa di laboratorium Untan, dari 223 sampel swab yang ada, 114 dinyatakan negatif, 6 sembuh dan ada 3 kasus baru.

"Ketiga kasus baru ini 2 diantaranya duduk atau kontak dengan penumpang pesawat dari Surabaya yang sempat heboh kemarin," katanya.

Sampai tanggal 14 Agustus kemarin, katanya di Kalbar sudah ada 444 kasus konfirmasi COVID-19, dimana dari jumlah tersebut 41 orang masih diisiolasi, 399 orang sembuh dan 4 orang meninggal.

Baca juga: Dokter muda di Medan positif COVID-19 meninggal dunia
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Kalbar mencapai 429 pasien
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Jakarta bertambah 578 orang
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020