Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Kalimantan Barat (Kalbae) pada 2020 melalui program Kementerian Pertanian (Kementan) kerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar mengembangkan padi jenis Inpari IR Nutri Zinc seluas 960 hektare untuk mendukung upaya pencegahan stunting atau gangguan tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi.
"Varietas padi Inpari IR Nutri Zinc kadar zinc-nya tinggi. Varietas ini memiliki kadar amilosa 16,6 persen dan potensi kandungan Zn 34,51 ppm. Varietas ini merupakan varietas jenis baru dan manfaatnya bisa untuk mencegah stunting karena kandungannya kaya dengan Zn," ujar Plh Kadistan TPH Kalbar, Dony Saiful Bahri di Pontianak, Sabtu.
Ia merinci bahwa dari 960 hektare tersebut tersebar di tiga kabupaten yakni di Kabupaten Ketapang, Mempawah, dan Sambas.
"Untuk di Kabupaten Ketapang luas tanam 400 hektare, Kabupaten Mempawah juga demikian 400 hektare, dan Kabupaten Sambas 160 hektare," jelas dia.
Ia menyebutkan bahwa untuk saat ini di Kabupaten Ketapang jenis padi tersebut sudah ditanam. Sedangkan di Kabupaten Mempawah dalam tahap persemaian, dan di Kabupaten Sambas benih padi sudah sampai ke petani dan tinggal persiapan persemaian dan untuk tanam.
"Artinya dari luasan bantuan yang ada ini daerah sudah siap dan bahkan sudah melaksanakan. Penerapan teknologi untuk budi daya padi ini standar dengan budi daya padi unggul lainnya," jelas dia.
Pihaknya menargetkan untuk tahun depan bantuan tanaman padi untuk pengembangan padi Nutri Zinc ini bisa mencapai 4.000 - 5.000 hektare. Hal itu karena potensi lahan dan lainnya di Kalbar cukup baik.
"Pengadaan benih sendiri untuk di Kalbar kita sudah mempersiapkan melalui balai benih induk pangan kita dan penangkar-penangkar di daerah. Nah, dari yang kita kembangkan persediaan benih untuk ke depan bisa terpenuhi dari target yang dipasang dan diharapkan bisa mendapat program tersebut," harap dia.
Inpari IR Nutri Zinc memiliki kelebihan dibanding beberapa varietas lain dalam hal kandungan Zn. Berdasarkan data deskripsi yang dikeluarkan melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian tahun 2019, bahwa kandungan Zn pada varietas tersebut sebesar 34,51 ppm. Sedangkan untuk varietas lain seperti Ciherang hanya memiliki kandungan 24.06 ppm. Varietas ini juga tahan hama. Umur tanaman padi 115 hari dengan potensi produktivitanya rata - rata capai 6,21 ton per hektare.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Varietas padi Inpari IR Nutri Zinc kadar zinc-nya tinggi. Varietas ini memiliki kadar amilosa 16,6 persen dan potensi kandungan Zn 34,51 ppm. Varietas ini merupakan varietas jenis baru dan manfaatnya bisa untuk mencegah stunting karena kandungannya kaya dengan Zn," ujar Plh Kadistan TPH Kalbar, Dony Saiful Bahri di Pontianak, Sabtu.
Ia merinci bahwa dari 960 hektare tersebut tersebar di tiga kabupaten yakni di Kabupaten Ketapang, Mempawah, dan Sambas.
"Untuk di Kabupaten Ketapang luas tanam 400 hektare, Kabupaten Mempawah juga demikian 400 hektare, dan Kabupaten Sambas 160 hektare," jelas dia.
Ia menyebutkan bahwa untuk saat ini di Kabupaten Ketapang jenis padi tersebut sudah ditanam. Sedangkan di Kabupaten Mempawah dalam tahap persemaian, dan di Kabupaten Sambas benih padi sudah sampai ke petani dan tinggal persiapan persemaian dan untuk tanam.
"Artinya dari luasan bantuan yang ada ini daerah sudah siap dan bahkan sudah melaksanakan. Penerapan teknologi untuk budi daya padi ini standar dengan budi daya padi unggul lainnya," jelas dia.
Pihaknya menargetkan untuk tahun depan bantuan tanaman padi untuk pengembangan padi Nutri Zinc ini bisa mencapai 4.000 - 5.000 hektare. Hal itu karena potensi lahan dan lainnya di Kalbar cukup baik.
"Pengadaan benih sendiri untuk di Kalbar kita sudah mempersiapkan melalui balai benih induk pangan kita dan penangkar-penangkar di daerah. Nah, dari yang kita kembangkan persediaan benih untuk ke depan bisa terpenuhi dari target yang dipasang dan diharapkan bisa mendapat program tersebut," harap dia.
Inpari IR Nutri Zinc memiliki kelebihan dibanding beberapa varietas lain dalam hal kandungan Zn. Berdasarkan data deskripsi yang dikeluarkan melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian tahun 2019, bahwa kandungan Zn pada varietas tersebut sebesar 34,51 ppm. Sedangkan untuk varietas lain seperti Ciherang hanya memiliki kandungan 24.06 ppm. Varietas ini juga tahan hama. Umur tanaman padi 115 hari dengan potensi produktivitanya rata - rata capai 6,21 ton per hektare.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020