Sudah genap satu bulan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 109 hadir untuk masyarakat yang berada di pelosok Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kalimatan Tengah.

Selain memberikan fasilitas fisik maupun non fisik, Satgas TMMD secara bergotong royong juga banyak menginspirasi masyarakat setempat, memotivasi mereka yang di pelosok tanah air di tengah kerasnya hidup di era globalisasi sekarang ini.

"Saya menginginkan semangat gotong yang sudah dibangun dan terbina dengan baik, bisa dijadikan sebagai warisan budaya bangsa Indonesia," kata Danrem 102/Panju Panjung, Brigjen TNI Purwa Sudaryanto di Sampit, Kamis.

Danrem juga menekankan agar semua pihak memelihara hasil TMMD ke 109, agar manfaatnya dapat dinikmati dalam kurun waktu yang cukup pajang. Adakan perawatan bersama rakyat dengan mandir dan swadaya.

Dikatakannya, waktu 30 hari sebenarnya waktu yang singkat untuk membangun sejumlah fasiltas fisik berupa jembatan, musholla, dan Pos Terpadu. Namun, berkat kerja keras dari satgas TMMD semuanya bisa terselesaikan dengan baik.

"Ini merupakan bukti kekuatan dari semangat gotong royong. Coba bayangkan apabila diterapkan kepada seluruh masyarakat di Indonesia, dan instansi lainnya. Pengaruhnya sangat besar terhadap kemajuan bangsa dan negara," katanya.

Baca juga: Tanggapan masyarakat atas kegiatan TMMD yang dilaksanakan Kodim 1015/Sampit
Baca juga: Danrem minta evaluasi secara menyeluruh kegiatan TMMD di Pulau Hanaut
Baca juga: Danrem 102/Pjg himbau pertahankan kemanunggalan TNI bersama Rakyat

 

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020