Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, mencatat hingga saat ini sudah ada 4.200 tenaga kesehatan di kota itu yang disuntik vaksin COVID-19.

"Data yang kami terima sudah sebanyak 4.200 tenaga kesehatan yang divaksinasi dari sebanyak 6.279 yang hadir untuk divaksin. Sisanya sebanyak 2.079 orang tidak layak untuk divaksin, baik karena penyakit bawaan atau sudah pernah terpapar," kata Kepala Dinkes Kota Pontianak Sidiq Handanu di Pontianak, Jumat.

Baca juga: Dinkes Pontianak akan melanjutkan vaksinasi COVID-19 kepada guru

Dia menjelaskan, data sebanyak 4.200 tenaga kesehatan yang sudah divaksin itu, sejak dimulai tahapan vaksin 14 Januari hingga 4 Februari 2021.

Dia menambahkan, data di atas merupakan data manual yang sedang dimasukkan dalam aplikasi PCare dan capaiannya dalam bentuk persen setiap hari mengalami perubahan. "Kalau dari sasaran awal sebanyak 5.137 tenaga kesehatan yang akan divaksin, maka capaiannya saat ini sudah sebesar 81,75 persen, sementara kalau dari yang hadir sebanyak 6.279 orang, maka capaiannya sebesar 66,88 persen untuk cakupan imunisasi suntikan pertama," ucap Sidiq.

Baca juga: Wabup Sekadau akhirnya divaksinasi setelah tertunda sehari

Sementara, untuk cakupan tahap kedua untuk vaksinasi para tenaga kesehatan sedang berjalan, yang ditargetkan bisa selesai pertengahan Februari 2021, katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan kota Pontianak menyatakan, ada sebanyak 5.500 tenaga kesehatan akan menjadi sasaran vaksinasi COVID-19 untuk tahap pertama di wilayah itu.

"Untuk tahap pertama sesuai arahan dari pemerintah pusat, maka vaksinasi ini kami prioritaskan bagi tenaga kesehatan dan petugas lapangan yang ada di Kota Pontianak," kata Sidiq.

Baca juga: Dandim 1203/Ketapang : masyarakat tak perlu takut divaksin

Menurut dia, yang termasuk tenaga kesehatan itu, yakni orang yang berkecimpung di bidang medis, mulai dari dokter, perawat dan lainnya.

"Tetapi dari jumlah 5.500 tenaga kesehatan itu, nantinya tidak semuanya bisa dilakukan vaksin, tetapi dipilah lagi, karena bagi yang sudah terpapar belum bisa divaksin untuk sementara waktu sambil menunggu perkembangan selanjutnya, termasuk yang memiliki penyakit lainnya," ujar Sidiq.

"Setelah tenaga kesehatan selesai divaksin, maka dilanjutkan dengan vaksinasi bagi TNI/Polri dan ASN serta para guru yang tugasnya banyak bersentuhan langsung kepada masyarakat, setelah itu baru dilanjutkan bagi masyarakat umum," ujarnya.

Baca juga: Ketua GOW Sekadau penerima pertama vaksin COVID-19
Baca juga: MUI Bengkayang ajak seluruh masyarakat dukung program vaksinasi COVID-19
Baca juga: PJ. Bupati Bengkayang pantau pelaksanaan vaksinasi nakes di perbatasan
 

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021