Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan meninjau jembatan rusak akibat di terjang banjir di Desa Nanga Tubuk Kecamatan Kalis wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat.
Jembatan Sungai Tubuk 1 (satu) yang menghubungkan Desa Nanga Tubuk-Hulu Tubuk dengan bentangan kurang lebih 38 meter sedangkan sungai tubuk 2 (dua) Poros Hulu Tubuk-Mantuk dengan bentangan kurang lebih 32 meter hancur karena terkena banjir bandang akhir Tahun 2019 lalu.
" Jembatan ini merupakan salah satu akses utama penghubung antar dusun maupun desa disini, jika banjir masyarakat sangat sulit untuk melintasi, baik anak sekolah mau pun yang menjual hasil pertanian keluar desa karena airnya sangat deras dan jembatan darurat pun tidak bisa digunakan," kata Kepala Desa Nanga Tubuk Mikael, ketika mendampingi Bupati Kapuas Hulu meninjau jembatan rusak, di Desa Nanga Tubuk Kapuas Hulu, Senin.
Disampaikan Mikael, dengan hadirnya Bupati Kapuas Hulu dan melihat langsung kondisi jembatan, diharapkan ada perhatian dan pembangunan jembatan.
" Kami tidak banyak minta untuk pembangunan di desa kami agar kedepannya jembatan itu bisa menjadi salah satu prioritas pembangunan di Kapuas Hulu," ucap Mikael.
Sementara itu, Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengatakan jembatan tersebut rencananya memang hendak di bangun, namun karena pandemi COVID-19 terdapat pemotongan anggaran jadi pembangunan jembatan tersebut di tunda.
" Dengan melihat langsung kita lebih nyaman memfokuskan pembangunan kedepannya, pembangunan seperti itu harus ada skala prioritasnya," kata Fransiskus.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
Jembatan Sungai Tubuk 1 (satu) yang menghubungkan Desa Nanga Tubuk-Hulu Tubuk dengan bentangan kurang lebih 38 meter sedangkan sungai tubuk 2 (dua) Poros Hulu Tubuk-Mantuk dengan bentangan kurang lebih 32 meter hancur karena terkena banjir bandang akhir Tahun 2019 lalu.
" Jembatan ini merupakan salah satu akses utama penghubung antar dusun maupun desa disini, jika banjir masyarakat sangat sulit untuk melintasi, baik anak sekolah mau pun yang menjual hasil pertanian keluar desa karena airnya sangat deras dan jembatan darurat pun tidak bisa digunakan," kata Kepala Desa Nanga Tubuk Mikael, ketika mendampingi Bupati Kapuas Hulu meninjau jembatan rusak, di Desa Nanga Tubuk Kapuas Hulu, Senin.
Disampaikan Mikael, dengan hadirnya Bupati Kapuas Hulu dan melihat langsung kondisi jembatan, diharapkan ada perhatian dan pembangunan jembatan.
" Kami tidak banyak minta untuk pembangunan di desa kami agar kedepannya jembatan itu bisa menjadi salah satu prioritas pembangunan di Kapuas Hulu," ucap Mikael.
Sementara itu, Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengatakan jembatan tersebut rencananya memang hendak di bangun, namun karena pandemi COVID-19 terdapat pemotongan anggaran jadi pembangunan jembatan tersebut di tunda.
" Dengan melihat langsung kita lebih nyaman memfokuskan pembangunan kedepannya, pembangunan seperti itu harus ada skala prioritasnya," kata Fransiskus.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021