Angka kematian karena COVID-19 di Provinsi Kalimantan Barat meningkat drastis. Bahkan dari tanggal 1 - 5 Juli 2021, tercatat ada penambahan 100 kematian baru berdasarkan data yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin (5/7).

Mengacu pada data tersebut, total ada 376 kematian karena COVID-19 di Provinsi Kalbar sejak tercatat kasus pertama tahun lalu.

Selain itu, untuk kasus positif, bertambah dari 14.860 menjadi 15.686 pada periode 1 - 5 Juli 2021.

Sedangkan untuk kasus sembuh, dari 13.346 pada 1 Juli 2021, bertambah 496 kasus menjadi 13.842 pada periode yang sama.

Sebanyak tujuh provinsi di Indonesia masuk dalam kategori rawan lonjakan kasus COVID-19 yang dipicu penularan varian Delta asal India, kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

"Kami sudah lihat ada lima provinsi di Pulau Sumatera dan dua provinsi di Kalimantan yang kita harus ekstra hati-hati agar kita bisa mempersiapkan dengan baik," katanya dalam konferensi pers secara virtual yang dipantau dari Jakarta, Selasa.

Provinsi tersebut di antaranya, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Lampung.

Budi mengatakan pemerintah sudah mencoba mengantisipasi lonjakan kasus di sejumlah daerah yang berpotensi rawan mengingat varian Delta memiliki laju penularan yang sangat cepat.

"Kita sudah lihat di mana kira-kira provinsi lain yang akan memungkinkan ke depannya akan ada kenaikan dan lonjakan yang cukup tinggi. Kita antisipasi," katanya.


Baca juga: Menkes ingatkan Kalbar rawan serangan varian Delta
Baca juga: Warga antusias ikuti vaksinasi massal yang digelar Lantamal XII di Pelabuhan Senghie
Baca juga: Kalbar pastikan stok oksigen rumah sakit aman

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021