Anggota Komisi III DPRD Kota Pontianak, Zulfydar Zaidah Mochtar terus mendorong dan mendukung Bank Kalbar dalam berupaya melakukan percepatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk pemulihan ekonomi daerah.
"Kami terus mendukung Bank Kalbar sebagai bank daerah melakukan percepatan realisasi KUR. Kemampuan Bank Kalbar saat ini sudah mencapai Rp200-an miliar.Kami harapkan dampak perekonomian itu semakin kuat khusus Kota Pontianak maupun Kalbar. Khususnya berdampak pada penghasilan daerah Kota Pontianak,” ujarnya di Pontianak, Senin.
Ia mengatakan bahwa Komisi III sudah melakukan kunjungan ke Bank Kalbar terkait dengan percepatan pelaksanaan KUR tersebut. Menurutnya, perkembangannya sudah signifikan sekali dari tahun 2019 - 2020. Ia meminta Bank Kalbar tetap menjaga prinsip kehati-hatian, karena prinsip inilah yang menjadikan suatu bank menjadi sehat, kuat dan terukur.
Baca juga: BNI siapkan KUR bagi petani porang
“Sekarang perkembangannya di 2021 ini datanya itu baru sekitar 77 persen penyalurannya dan memang masih ada waktu. Kita minta percepatan. Tetapi kami harapkan bank Kalbar tetap menjaga prinsip kehati -hatian karena prinsip kehati-hatian itulah menjadikan suatu bank ini menjadi sehat, kuat dan terukur, diikuti dengan program perencanaan bank itu sendiri,” katanya.
Ia juga berharap dengan adanya KUR ini fundamental perekonomian menjadi semakin kuat dengan upaya-upaya penghidupan perekonomian. Dengan simbiosis saling menguntungkan sehingga mampu menambah daya tahan masyarakat.
“Dengan digulirkannya KUR ini kepada masyarakat maka yang kami harapkan pertama fundamental perekonomian kuat, masyarakat di Kota Pontianak ini tambah kuat karena mereka melakukan upaya-upaya penghidupan perekonomian. Simbiosis saling membutuhkan BUMD itu menimbulkan pendapatan asli daerah, di situ menimbulkan pajak, di situ juga kita mengharapkan dengan digulirkan KUR ini juga daya tahan masyarakat semakin kuat,” ucapnya.
Dia juga mengatakan bahwa salah satu kekuatan fundamental perekonomian itu adalah masyarakat menengah ke bawah atau UMKM, UMKM inilah yang mereka dorong menjadi kekuatan yang sempurna bagi Kota Pontianak.
“Kalau perdagangan sudah kuat, fundamental ekonomi sudah kuat. Maka roda perekonomian otomatis akan berjalan. Selain KUR yang sifatnya menengah ke bawah kita harapkan kredit besar juga berjalan. Dengan KUR ini berjalan maka pendapatan hasil daerah dampaknya begitu kuat kepada pendapatan asli daerah,. Kita masih berada dalam pandemi COVID-19. Ini jadi persoalan karena pandemi COVID ini hampir seluruh sektor perekonomian menjadi masalah. Untuk itu maka KUR yang digulirkan ini sangat membantu," tegasnya.
Baca juga: Bank Kalbar Cabang Putussibau salurkan KUR sebesar Rp16,7 miliar
Baca juga: BRI salurkan KUR Rp132 miliar dukung pemulihan ekonomi di Kapuas Hulu
Baca juga: BNI dukung alumni prakerja jadi wirausaha melalui KUR
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Kami terus mendukung Bank Kalbar sebagai bank daerah melakukan percepatan realisasi KUR. Kemampuan Bank Kalbar saat ini sudah mencapai Rp200-an miliar.Kami harapkan dampak perekonomian itu semakin kuat khusus Kota Pontianak maupun Kalbar. Khususnya berdampak pada penghasilan daerah Kota Pontianak,” ujarnya di Pontianak, Senin.
Ia mengatakan bahwa Komisi III sudah melakukan kunjungan ke Bank Kalbar terkait dengan percepatan pelaksanaan KUR tersebut. Menurutnya, perkembangannya sudah signifikan sekali dari tahun 2019 - 2020. Ia meminta Bank Kalbar tetap menjaga prinsip kehati-hatian, karena prinsip inilah yang menjadikan suatu bank menjadi sehat, kuat dan terukur.
Baca juga: BNI siapkan KUR bagi petani porang
“Sekarang perkembangannya di 2021 ini datanya itu baru sekitar 77 persen penyalurannya dan memang masih ada waktu. Kita minta percepatan. Tetapi kami harapkan bank Kalbar tetap menjaga prinsip kehati -hatian karena prinsip kehati-hatian itulah menjadikan suatu bank ini menjadi sehat, kuat dan terukur, diikuti dengan program perencanaan bank itu sendiri,” katanya.
Ia juga berharap dengan adanya KUR ini fundamental perekonomian menjadi semakin kuat dengan upaya-upaya penghidupan perekonomian. Dengan simbiosis saling menguntungkan sehingga mampu menambah daya tahan masyarakat.
“Dengan digulirkannya KUR ini kepada masyarakat maka yang kami harapkan pertama fundamental perekonomian kuat, masyarakat di Kota Pontianak ini tambah kuat karena mereka melakukan upaya-upaya penghidupan perekonomian. Simbiosis saling membutuhkan BUMD itu menimbulkan pendapatan asli daerah, di situ menimbulkan pajak, di situ juga kita mengharapkan dengan digulirkan KUR ini juga daya tahan masyarakat semakin kuat,” ucapnya.
Dia juga mengatakan bahwa salah satu kekuatan fundamental perekonomian itu adalah masyarakat menengah ke bawah atau UMKM, UMKM inilah yang mereka dorong menjadi kekuatan yang sempurna bagi Kota Pontianak.
“Kalau perdagangan sudah kuat, fundamental ekonomi sudah kuat. Maka roda perekonomian otomatis akan berjalan. Selain KUR yang sifatnya menengah ke bawah kita harapkan kredit besar juga berjalan. Dengan KUR ini berjalan maka pendapatan hasil daerah dampaknya begitu kuat kepada pendapatan asli daerah,. Kita masih berada dalam pandemi COVID-19. Ini jadi persoalan karena pandemi COVID ini hampir seluruh sektor perekonomian menjadi masalah. Untuk itu maka KUR yang digulirkan ini sangat membantu," tegasnya.
Baca juga: Bank Kalbar Cabang Putussibau salurkan KUR sebesar Rp16,7 miliar
Baca juga: BRI salurkan KUR Rp132 miliar dukung pemulihan ekonomi di Kapuas Hulu
Baca juga: BNI dukung alumni prakerja jadi wirausaha melalui KUR
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021