Badan Pusat Statistik (BPS) menganugerahkan penghargaan kepada Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono atas peran dalam percepatan dan penyebarluasan data statistik serta membangun literasi masyarakat terhadap statistik di Kota Pontianak.

Piagam penghargaan tersebut diserahkan Kepala BPS Provinsi Kalbar, Mohammad Wahyu Yulianto kepada Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Ruang VIP Kantor Wali Kota Pontianak, Rabu.

Baca juga: BPS: Produksi padi di Kalbar hingga September turun 10,56 persen

Wahyu mengatakan penghargaan yang diberikan ini sebagai bentuk apresiasi atas dukungan Wali Kota Pontianak dalam percepatan penyebarluasan data statistik serta membangun literasi masyarakat terhadap statistik.

"Wali Kota Pontianak selama ini banyak memberikan literasi kepada masyarakat agar peduli dengan data," ujarnya.

Dalam menjalankan tugasnya, BPS melakukan pendataan ke lapangan dan berinteraksi dengan masyarakat. Masyarakat diharapkan memiliki kepedulian untuk menjawab dengan baik dan benar sesuai fakta di lapangan. 

Dengan masyarakat menjawab sesuai fakta yang benar maka otomatis data yang dipotret bagus sehingga informasi yang sampai ke Wali Kota Pontianak akurat dan valid. Data yang akurat akan memudahkan dalam mengeluarkan arah kebijakan sesuai kondisi di lapangan, katanya.

Baca juga: Inflasi Kalbar bulan September 2021 sebesar 0,34 persen
Baca juga: Penduduk miskin Kalbar Maret 2021 berkurang 2,82 ribu orang

"Sehingga bisa dipahami bahwa statistik itu bukan hanya milik BPS saja, akan tetapi milik semua," ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, selama ini pihaknya sangat terbantu dengan adanya data statistik dalam menjalankan program dan arah kebijakan pembangunan di Kota Pontianak. Selain itu literasi kepada masyarakat terhadap pentingnya data statistik juga terus disosialisasikan.

"Survei ini dilakukan secara door to door dan by name by address sehingga memiliki cakupan yang luas," ujarnya.

Ia berharap BPS bisa menyuplai data-data yang dibutuhkan Pemerintah Kota Pontianak karena program dan kebijakan yang digelontorkan berbasis data sehingga kebijakan tersebut bisa tepat sasaran.

"Data yang akurat dan valid memudahkan untuk melakukan analisis dan memutuskan program yang akan dilaksanakan di semua lini sehingga sasaran yang ingin kita capai bisa lebih tepat," katanya.

Baca juga: Kasus COVID-19 melandai, dongkrak ekonomi Kalbar TW II
Baca juga: Nilai ekspor Kalbar Januari - Juni 2021 capai 817,83 juta dolar AS
Baca juga: Penduduk miskin Kalbar Maret 2021 berkurang 2,82 ribu orang
 

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021