Dandim 1206 Putussibau Letkol Inf Jemi Oktis Oil mengatakan pihaknya akan bekerjasama dengan jajaran kepolisian untuk melakukan investigasi penyebab kebakaran salah satu barak di markas Batalyon Raider Khusus 644/Walet Sakti Putussibau.
"Berdasarkan saksi mata, api berawal dari bagian atap sekitar plafon, namun perlu dipastikan melalui laboratorium dan investigasi dengan melibatkan pihak kepolisian," kata Letkol Inf Jemi Oktis Oil, saat mendampingi Bupati Kapuas Hulu meninjau lokasi kebakaran, di Markas Batalyon Raider Khusus 644/Walet Sakti Putussibau Kapuas Hulu, Kamis.
Disampaikan Jemi, sesuai perintah pimpinan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab kebakaran.
Menurut dia, hasil investigasi tersebut nantinya akan dilaporkan ke pimpinan sebagai bahan evaluasi untuk pembenahan kedepannya, sehingga kejadian serupa tidak terulang dikemudian hari.
"Saya sudah koordinasi dengan Kapolres Kapuas Hulu, kendalanya di Kapuas Hulu hanya bisa dilakukan investigasi berdasarkan dokumentasi dan keterangan saksi-saksi, sedangkan untuk hal lainya perlu mendatangkan tim dari Polda, kendala itu sudah kami sampaikan ke pimpinan," ucapnya.
Dikatakan dia, bangunan yang terbakar tersebut merupakan barak tempat peristirahatan prajurit, sehingga untuk sementara prajurit sudah menempati sejumlah barak yang masih kosong, karena sejumlah prajurit sedang penugasan.
Namun, yang perlu dipikirkan setelah sejumlah prajurit kembali penugasan, maka fasilitas barak akan ada kekurangan fasilitas barak.
"Tadi sudah saya sampaikan juga ke Pak Bupati, sekitarnya mungkin ada perhatian dari Pemerintah daerah pasti juga pimpinan TNI juga pasti memikirkan, yang penting proses dari kejadian itu harus ada pertanggungjawabannya," jelas Jemi.
Dijelaskan Jemi, saat kejadian kebakaran, Danyon Raider Khusus 644/Walet Sakti Letkol Inf Arisunu sedang memimpin pasukan dalam penugasan operasi misi perdamaian dunia sudah berjalan satu tahun.
"Danyon sedang proses kembali dari penugasan, kemungkinan akhir Februari atau awal Maret paling lambat akan tiba dan rencananya akan di sambut langsung oleh Pangdam, karena pasukan itu cukup berhasil di daerah operasi tugas perdamaian, sehingga mungkin ada apresiasi langsung dari pimpinan," jelas Jemi.
Jemi juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras memadamkan api pada saat terjadi kebakaran, mulai dari BPBD Kapuas Hulu, Polres Kapuas Hulu, TRC Kapuas Hulu dan Tagana Kapuas Hulu serta semua pihak yang telah membantu mengatasi kebakaran.
"Kami juga sampaikan terima kasih atas kunjungan Pak Bupati tadi, serta Wakil Bupati Kapuas Hulu bersama saya berada langsung di lokasi kejadian," turut Jemi.
Kebakaran Barak di Markas Batalyon Raider Khusus 644/Walet Sakti Putussibau terjadi sekitar pukul 21. 20 WIB, Rabu malam (9/2).
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun sejumlah dokumen berharga seperti ijazah dan surat berharga lainnya milik prajurit ludes terbakar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Berdasarkan saksi mata, api berawal dari bagian atap sekitar plafon, namun perlu dipastikan melalui laboratorium dan investigasi dengan melibatkan pihak kepolisian," kata Letkol Inf Jemi Oktis Oil, saat mendampingi Bupati Kapuas Hulu meninjau lokasi kebakaran, di Markas Batalyon Raider Khusus 644/Walet Sakti Putussibau Kapuas Hulu, Kamis.
Disampaikan Jemi, sesuai perintah pimpinan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab kebakaran.
Menurut dia, hasil investigasi tersebut nantinya akan dilaporkan ke pimpinan sebagai bahan evaluasi untuk pembenahan kedepannya, sehingga kejadian serupa tidak terulang dikemudian hari.
"Saya sudah koordinasi dengan Kapolres Kapuas Hulu, kendalanya di Kapuas Hulu hanya bisa dilakukan investigasi berdasarkan dokumentasi dan keterangan saksi-saksi, sedangkan untuk hal lainya perlu mendatangkan tim dari Polda, kendala itu sudah kami sampaikan ke pimpinan," ucapnya.
Dikatakan dia, bangunan yang terbakar tersebut merupakan barak tempat peristirahatan prajurit, sehingga untuk sementara prajurit sudah menempati sejumlah barak yang masih kosong, karena sejumlah prajurit sedang penugasan.
Namun, yang perlu dipikirkan setelah sejumlah prajurit kembali penugasan, maka fasilitas barak akan ada kekurangan fasilitas barak.
"Tadi sudah saya sampaikan juga ke Pak Bupati, sekitarnya mungkin ada perhatian dari Pemerintah daerah pasti juga pimpinan TNI juga pasti memikirkan, yang penting proses dari kejadian itu harus ada pertanggungjawabannya," jelas Jemi.
Dijelaskan Jemi, saat kejadian kebakaran, Danyon Raider Khusus 644/Walet Sakti Letkol Inf Arisunu sedang memimpin pasukan dalam penugasan operasi misi perdamaian dunia sudah berjalan satu tahun.
"Danyon sedang proses kembali dari penugasan, kemungkinan akhir Februari atau awal Maret paling lambat akan tiba dan rencananya akan di sambut langsung oleh Pangdam, karena pasukan itu cukup berhasil di daerah operasi tugas perdamaian, sehingga mungkin ada apresiasi langsung dari pimpinan," jelas Jemi.
Jemi juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras memadamkan api pada saat terjadi kebakaran, mulai dari BPBD Kapuas Hulu, Polres Kapuas Hulu, TRC Kapuas Hulu dan Tagana Kapuas Hulu serta semua pihak yang telah membantu mengatasi kebakaran.
"Kami juga sampaikan terima kasih atas kunjungan Pak Bupati tadi, serta Wakil Bupati Kapuas Hulu bersama saya berada langsung di lokasi kejadian," turut Jemi.
Kebakaran Barak di Markas Batalyon Raider Khusus 644/Walet Sakti Putussibau terjadi sekitar pukul 21. 20 WIB, Rabu malam (9/2).
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun sejumlah dokumen berharga seperti ijazah dan surat berharga lainnya milik prajurit ludes terbakar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022