Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat menyatakan titik api tanda kebakaran hutan dan lahan berkurang, di mana hari ini terpantau dua titik api, setelah hujan mengguyur daerah setempat sejak Selasa (5/4).
"Alhamdulillah dalam beberapa hari terakhir ini, daerah Kubu Raya sudah mulai turun hujan dengan intensitas ringan, sedang, bahkan lebat. Saat ini juga pantau tim kami di lapangan jumlah 'hotspot' (titik panas) mengalami penurunan cukup signifikan dan saat ini hanya terdapat dua 'hotspot' saja yang tersebar di dua kecamatan," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Kubu Raya Muhammad Yasir di Sungai Raya, Kamis.
Baca juga: Kalbar berpotensi hujan ringan hingga lebat 5 hingga 7 April
Ia berharap, pada tahun ini karhutla di Kubu Raya bisa minim, terlebih berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Supadio, intensitas hujan di sejumlah daerah, termasuk Kubu Raya, masih cukup tinggi. Hal itu, tentunya diharapkan mampu menekan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Untuk meminimalisasi karhula di Kubu Raya, pihaknya terus menggencarkan sosialisasi kepada warga agar jangan membuka lahan dengan cara membakar guna mengantisipasi terjadinya karhutla.
Baca juga: BMKG: Sebanyak 112 titik panas terpantau di kawasan Kalbar
"Selama ini pihaknya terus berupaya memberikan pemahaman dan mengubah 'mindset' (pola pikir) masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar," tuturnya.
Dia menambahkan beberapa waktu lalu Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan telah menetapkan status siaga karhutla di daerah itu sehingga pihaknya siap untuk melakukan penanganan karhutla.
"Selain melakukan berbagai persiapan pencegahan, kami juga melakukan pemetaan beberapa daerah yang rawan terjadi karhutla di mana di Kubu Raya terdapat lima kecamatan, di antaranya Kecamatan Sungai Raya, Sungai Kakap, Sungai Ambawang, Rasau Jaya, dan Kecamatan Kuala Mandor B," katanya.
Baca juga: Koramil 1202-01/Bengkayang mulai siaga untuk cegah Karhutla
Baca juga: Terpantau 325 titik panas di Kalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Alhamdulillah dalam beberapa hari terakhir ini, daerah Kubu Raya sudah mulai turun hujan dengan intensitas ringan, sedang, bahkan lebat. Saat ini juga pantau tim kami di lapangan jumlah 'hotspot' (titik panas) mengalami penurunan cukup signifikan dan saat ini hanya terdapat dua 'hotspot' saja yang tersebar di dua kecamatan," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Kubu Raya Muhammad Yasir di Sungai Raya, Kamis.
Baca juga: Kalbar berpotensi hujan ringan hingga lebat 5 hingga 7 April
Ia berharap, pada tahun ini karhutla di Kubu Raya bisa minim, terlebih berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Supadio, intensitas hujan di sejumlah daerah, termasuk Kubu Raya, masih cukup tinggi. Hal itu, tentunya diharapkan mampu menekan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Untuk meminimalisasi karhula di Kubu Raya, pihaknya terus menggencarkan sosialisasi kepada warga agar jangan membuka lahan dengan cara membakar guna mengantisipasi terjadinya karhutla.
Baca juga: BMKG: Sebanyak 112 titik panas terpantau di kawasan Kalbar
"Selama ini pihaknya terus berupaya memberikan pemahaman dan mengubah 'mindset' (pola pikir) masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar," tuturnya.
Dia menambahkan beberapa waktu lalu Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan telah menetapkan status siaga karhutla di daerah itu sehingga pihaknya siap untuk melakukan penanganan karhutla.
"Selain melakukan berbagai persiapan pencegahan, kami juga melakukan pemetaan beberapa daerah yang rawan terjadi karhutla di mana di Kubu Raya terdapat lima kecamatan, di antaranya Kecamatan Sungai Raya, Sungai Kakap, Sungai Ambawang, Rasau Jaya, dan Kecamatan Kuala Mandor B," katanya.
Baca juga: Koramil 1202-01/Bengkayang mulai siaga untuk cegah Karhutla
Baca juga: Terpantau 325 titik panas di Kalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022