Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Polda Kalbar) melalui Satgas Operasi II Tahun 2022 bersama instansi terkait gencar melakukan disinfektan terhadap hewan ternak sapi sebagai bentuk pencegahan terhadap wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjelang Idul Adha 1443 Hijriah.
"Disinfektan gencar kami lakukan sebagai antisipasi dan mencegah penyakit PMK pada sapi, terutama hewan kurban pada Idul Adha tahun 2022," kata Kepala Satgas Operasi II Polda Kalbar AKBP Riki Renerika Rinanto, di Pontianak, Jumat.
Dia menjelaskan, pihaknya bersama dinas terkait melakukan disinfektan dengan cara mendatangi kandang peternakan sapi, salah satunya kepada hewan ternak di Jalan Parit Haji Muksin, Gang Santri, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar.
Baca juga: Pemkot Singkawang laksanakan vaksinasi PMK untuk hewan ternak
Baca juga: 44 ekor sapi di Singkawang terindikasi terinfeksi penyakit mulut dan kuku
Baca juga: Puluhan ekor sapi yang terindikasi PMK di Singawang dinyatakan sembuh
Selain itu, pihaknya juga melaksanakan sosialisasi kepada warga yang mempunyai kandang sapi tentang bahaya virus PMK terhadap hewan peliharaan mereka.
"Salah satu upaya pencegahannya adalah agar selalu menjaga kebersihan kandang dan orangnya. Sesering mungkin melakukan pembersihan kandang sapi dengan cara menyemprotkan disinfektan," ujarnya.
Selain itu, dapat ditambahkan dengan pemberian suplemen maupun obat-obatan kepada hewan peliharaan mereka, bila ada yang sapinya terindikasi sakit.
Wabah PMK pada sapi dan binatang ternak lainnya, dapat ditangani dengan cepat, sehingga diimbau agar sedapat mungkin para peternak untuk melaporkan ke pihak terkait, bila ada hewan peliharaannya yang terjangkit wabah PMK.
Sebelumnya, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyatakan, saat ini Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak seperti sapi memang tengah marak.
Namun, ia berharap hewan-hewan kurban di Kota Pontianak tidak ada yang terjangkit PMK, sehingga masyarakat bisa berkurban dan mereka yang menerima daging kurban bisa mengonsumsinya dengan aman.
"Tim yang memeriksa kesehatan hewan ternak juga sudah kami turunkan untuk memastikan hewan yang dijadikan kurban itu dalam kondisi sehat dan layak," katanya lagi.
Baca juga: Kesembuhan kasus PMK pada hewan ternak di Kalbar meningkat
Baca juga: Singkawang cegah PMK pada ternak dengan Biosecurity
Baca juga: Peluncuran vaksinasi PMK tahap pertama pada hewan ternak di Kalbar
Selain itu Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan (Distanakbun) Kabupaten Ketapang terus pantau ternak yang mengalami Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Tujuannya untuk mencegah agar tidak menyebar ke ternak di wilayah lain.
"Saat ini kasus PMK di Ketapang masih ada penularan, yakni sembilan ekor sapi di Desa Sungai Awan Kanan Kecamatan Muara Pawan," ungkap Kepala Distanakbun Ketapang, Sikat Gudag melalui Medik Veteriner Subkoordinator Kesmavet Distanakbun Ketapang, Drh Eko Sutanto, Senin.
"Namun sudah tersisa delapan karena satu sudah dinyatakan sembuh dan sehat. Terhadap delapan ini terus kita pantau dan berharap tidak menyebar lagi ke kecamatan lain," lanjut Eko.
Ia mengungkapkan terhadap kecamatan lain yang sebelumnya pernah ada kasus seperti di Benua Kayong. Serta Manis Mata saat ini berdasarkan data sudah tak ada kasus. Baca selengkapnya: Distanakbun Ketapang terus pantau kasus PMK
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Disinfektan gencar kami lakukan sebagai antisipasi dan mencegah penyakit PMK pada sapi, terutama hewan kurban pada Idul Adha tahun 2022," kata Kepala Satgas Operasi II Polda Kalbar AKBP Riki Renerika Rinanto, di Pontianak, Jumat.
Dia menjelaskan, pihaknya bersama dinas terkait melakukan disinfektan dengan cara mendatangi kandang peternakan sapi, salah satunya kepada hewan ternak di Jalan Parit Haji Muksin, Gang Santri, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar.
Baca juga: Pemkot Singkawang laksanakan vaksinasi PMK untuk hewan ternak
Baca juga: 44 ekor sapi di Singkawang terindikasi terinfeksi penyakit mulut dan kuku
Baca juga: Puluhan ekor sapi yang terindikasi PMK di Singawang dinyatakan sembuh
Selain itu, pihaknya juga melaksanakan sosialisasi kepada warga yang mempunyai kandang sapi tentang bahaya virus PMK terhadap hewan peliharaan mereka.
"Salah satu upaya pencegahannya adalah agar selalu menjaga kebersihan kandang dan orangnya. Sesering mungkin melakukan pembersihan kandang sapi dengan cara menyemprotkan disinfektan," ujarnya.
Selain itu, dapat ditambahkan dengan pemberian suplemen maupun obat-obatan kepada hewan peliharaan mereka, bila ada yang sapinya terindikasi sakit.
Wabah PMK pada sapi dan binatang ternak lainnya, dapat ditangani dengan cepat, sehingga diimbau agar sedapat mungkin para peternak untuk melaporkan ke pihak terkait, bila ada hewan peliharaannya yang terjangkit wabah PMK.
Sebelumnya, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyatakan, saat ini Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak seperti sapi memang tengah marak.
Namun, ia berharap hewan-hewan kurban di Kota Pontianak tidak ada yang terjangkit PMK, sehingga masyarakat bisa berkurban dan mereka yang menerima daging kurban bisa mengonsumsinya dengan aman.
"Tim yang memeriksa kesehatan hewan ternak juga sudah kami turunkan untuk memastikan hewan yang dijadikan kurban itu dalam kondisi sehat dan layak," katanya lagi.
Baca juga: Kesembuhan kasus PMK pada hewan ternak di Kalbar meningkat
Baca juga: Singkawang cegah PMK pada ternak dengan Biosecurity
Baca juga: Peluncuran vaksinasi PMK tahap pertama pada hewan ternak di Kalbar
Selain itu Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan (Distanakbun) Kabupaten Ketapang terus pantau ternak yang mengalami Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Tujuannya untuk mencegah agar tidak menyebar ke ternak di wilayah lain.
"Saat ini kasus PMK di Ketapang masih ada penularan, yakni sembilan ekor sapi di Desa Sungai Awan Kanan Kecamatan Muara Pawan," ungkap Kepala Distanakbun Ketapang, Sikat Gudag melalui Medik Veteriner Subkoordinator Kesmavet Distanakbun Ketapang, Drh Eko Sutanto, Senin.
"Namun sudah tersisa delapan karena satu sudah dinyatakan sembuh dan sehat. Terhadap delapan ini terus kita pantau dan berharap tidak menyebar lagi ke kecamatan lain," lanjut Eko.
Ia mengungkapkan terhadap kecamatan lain yang sebelumnya pernah ada kasus seperti di Benua Kayong. Serta Manis Mata saat ini berdasarkan data sudah tak ada kasus. Baca selengkapnya: Distanakbun Ketapang terus pantau kasus PMK
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022