Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalbar pada 2023 akan memprioritaskan peningkatan populasi sapi lokal dalam rangka memenuhi kebutuhan daerah.
"Daging sapi yang akan menjadi prioritas peningkatan produksi di Provinsi Kalbar dengan cara meningkatkan populasi sapi lokal," ujar Kepala Bidang Peternakan Disbunnak Kalbar Novita Salim di Pontianak, Kalbar, Jumat.
Ia menjelaskan untuk peningkatan produksi sapi lokal akan dilakukan melalui program integrasi sawit dan sapi. Proyek Disbunnak dalam jangka pendek dan menengah tersebut untuk meningkatkan pertumbuhan populasi sapi secara eksponensial.
Baca juga: Legislator : Impor Daging Rugikan Peternak Lokal
"Kalbar punya potensi kebun sawit yang merupakan sumber pakan berlimpah dan murah. Oleh karenanya, integrasi sawit dan sapi merupakan proyek Disbunnak Kalbar untuk jangka pendek dan menengah dalam peningkatan pertumbuhan populasi secara eksponensial," kata dia.
Ia menyebutkan populasi sapi di Kalbar sampai 2022 masih di bawah 200 ribu ekor. Dengan program integrasi sawit dan sapi dalam tiga tahun ke depan ditargetkan sekurangnya ada 300 ribu ekor sapi yang dibiakkan di kebun sawit.
"Yang menarik program ini adalah kolaborasi banyak pihak pemerintah daerah-SSP IARMC dan perguruan tinggi. Perusahaan dan peternak didorong meningkatkan populasi sapi di kebun sawitnya secara mandiri, kami yang akan melakukan pendampingan teknologi penggembalaan integrasi sawit sapinya," kata dia.
Terkait hewan ternak lainnya, sesuai prognosa neraca pangan yang disusun Dinas Ketahanan Pangan, Provinsi Kalbar, yang surplus baru daging ayam ras.
"Sedangkan untuk daging babi masih defisit karena penyakit flu babi Afrika, jadi kita tidak bisa tingkatkan produksi daerah," papar dia.
Baca juga: Kebutuhan Daging Sapi Pontianak Dipenuhi Lokal
Baca juga: Kebutuhan Sapi Di Pontianak Dipenuhi Lokal
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Daging sapi yang akan menjadi prioritas peningkatan produksi di Provinsi Kalbar dengan cara meningkatkan populasi sapi lokal," ujar Kepala Bidang Peternakan Disbunnak Kalbar Novita Salim di Pontianak, Kalbar, Jumat.
Ia menjelaskan untuk peningkatan produksi sapi lokal akan dilakukan melalui program integrasi sawit dan sapi. Proyek Disbunnak dalam jangka pendek dan menengah tersebut untuk meningkatkan pertumbuhan populasi sapi secara eksponensial.
Baca juga: Legislator : Impor Daging Rugikan Peternak Lokal
"Kalbar punya potensi kebun sawit yang merupakan sumber pakan berlimpah dan murah. Oleh karenanya, integrasi sawit dan sapi merupakan proyek Disbunnak Kalbar untuk jangka pendek dan menengah dalam peningkatan pertumbuhan populasi secara eksponensial," kata dia.
Ia menyebutkan populasi sapi di Kalbar sampai 2022 masih di bawah 200 ribu ekor. Dengan program integrasi sawit dan sapi dalam tiga tahun ke depan ditargetkan sekurangnya ada 300 ribu ekor sapi yang dibiakkan di kebun sawit.
"Yang menarik program ini adalah kolaborasi banyak pihak pemerintah daerah-SSP IARMC dan perguruan tinggi. Perusahaan dan peternak didorong meningkatkan populasi sapi di kebun sawitnya secara mandiri, kami yang akan melakukan pendampingan teknologi penggembalaan integrasi sawit sapinya," kata dia.
Terkait hewan ternak lainnya, sesuai prognosa neraca pangan yang disusun Dinas Ketahanan Pangan, Provinsi Kalbar, yang surplus baru daging ayam ras.
"Sedangkan untuk daging babi masih defisit karena penyakit flu babi Afrika, jadi kita tidak bisa tingkatkan produksi daerah," papar dia.
Baca juga: Kebutuhan Daging Sapi Pontianak Dipenuhi Lokal
Baca juga: Kebutuhan Sapi Di Pontianak Dipenuhi Lokal
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023