Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Florentinus Anum mengatakan bahwa berdasarkan Angka Sementara (ASEM) produksi beras di Kalbar sebanyak 535,123 ton.
"ASEM produksi padi Kalbar 2022 sebanyak 814.743 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara dengan 535,123 ton beras. Untuk Angka Tetap (ATAP) produksi padi atau beras 2022 baru keluar pada Maret 2023 ini. Untuk tahun ini kami akan terus maksimalkan lagi produksi padi di Kalbar agar terus swasembada," ujarnya di Pontianak, Senin.
Sementara itu, Kepala Bidang Pangan, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Dony Saiful Bahri menjelaskan bahwa produksi padi dari angka ASEM 2022 tersebut dari estimasi luas panen menggunakan luas lahan baku sawah 242.972 hektare sebagaimana data Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian.
"Dari luas bahan baku sawah di Kalbar tersebut tertinggi masih Kabupaten Sambas yakni 79.212 hektare dengan produksi 204.203 ton GKG atau setara 134.121 ton," papar dia.
Ia mengatakan dari jumlah produksi beras dan jumlah penduduk 5,4 juta di Kalbar dengan kebutuhan konsumsi 513.546 ton maka ada surplus beras 21.577 ton.
"Artinya dari kebutuhan beras dan produksi, Provinsi Kalbar berdasarkan data ASEM 2022 ada surplus 21.577 ton," jelas dia.
Untuk 2023 pihaknya akan terus memaksimalkan produksi beras sesuai dengan tema nasional yakni peningkatan produksi, efisiensi biaya, ramah lingkungan dan peningkatan pendapatan petani.
"Hal itu dilakukan agar Indonesia menjadi pangan dunia 2025 mendatang, swasambada padi berkelanjutan. Untuk pengungkit produktivitas dilakukan inovasi teknologi dan sarana prasarana, peraturan perundangan dan kebijaksanaan lokal dan peningkatan SDM," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"ASEM produksi padi Kalbar 2022 sebanyak 814.743 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara dengan 535,123 ton beras. Untuk Angka Tetap (ATAP) produksi padi atau beras 2022 baru keluar pada Maret 2023 ini. Untuk tahun ini kami akan terus maksimalkan lagi produksi padi di Kalbar agar terus swasembada," ujarnya di Pontianak, Senin.
Sementara itu, Kepala Bidang Pangan, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Dony Saiful Bahri menjelaskan bahwa produksi padi dari angka ASEM 2022 tersebut dari estimasi luas panen menggunakan luas lahan baku sawah 242.972 hektare sebagaimana data Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian.
"Dari luas bahan baku sawah di Kalbar tersebut tertinggi masih Kabupaten Sambas yakni 79.212 hektare dengan produksi 204.203 ton GKG atau setara 134.121 ton," papar dia.
Ia mengatakan dari jumlah produksi beras dan jumlah penduduk 5,4 juta di Kalbar dengan kebutuhan konsumsi 513.546 ton maka ada surplus beras 21.577 ton.
"Artinya dari kebutuhan beras dan produksi, Provinsi Kalbar berdasarkan data ASEM 2022 ada surplus 21.577 ton," jelas dia.
Untuk 2023 pihaknya akan terus memaksimalkan produksi beras sesuai dengan tema nasional yakni peningkatan produksi, efisiensi biaya, ramah lingkungan dan peningkatan pendapatan petani.
"Hal itu dilakukan agar Indonesia menjadi pangan dunia 2025 mendatang, swasambada padi berkelanjutan. Untuk pengungkit produktivitas dilakukan inovasi teknologi dan sarana prasarana, peraturan perundangan dan kebijaksanaan lokal dan peningkatan SDM," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023