Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat, Aulia Arfiansyah Arief, mengapresiasi kerja cepat Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Kabupaten Bengkayang untuk percepatan penyerapan dana Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB).
"Berdasarkan data yang dilihatnya sejak awal Januari 2023 lalu Dinkes KB Kabupaten Bengkayang telah membagi BOKB secara rata hingga ke tingkat Puskesmas. Dengan hal ini saya meyakini dengan langkah cepat tersebut maka serapan BOKB di Kabupaten Bengkayang akan bisa maksimal," ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Jumat.
Ia optimistis dengan langkah Dinkes KB Bengkayang yang ada tersebut serapan BOKB pada semester kedua sudah maksimal. Menurutnya langkah cepat tersebut bisa menjadi contoh kabupaten lain.
"Saya menilai langkah cepat Dinkes KB Kabupaten Bengkayang dalam mengalokasikan dana BOKB tersebut akan mempermudah kinerja penyuluh KB di lapangan. Sehingga, para penyuluh KB tersebut dapat membuat rencana kerja sejak sekarang," papar dia.
Aulia berharap kerja cepat tersebut diharapkan akan berdampak pada upaya maksimal dalam percepatan penurunan stunting atau kekerdilan di Kabupaten Bengkayang. Sehingga target penurunan stunting secara nasional pada 2024 mendatang akan bisa tercapai secara maksimal.
"Yang jelas saya salut dengan Kabupaten Bengkayang kerja cepat dan hebat. Apalagi ada keterbukaan dan profesionalisme. Baru ini saya lihat anggaran dibuka secara transparan dan langsung dibagi rata serta diinformasikan ke tingkat bawah," papar dia,
Ia mengatakan BOKB merupakan anggaran yang dikucurkan BKKBN kepada pemerintah daerah. Anggaran tersebut ditujukan untuk membentuk sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Terutama dalam percepatan penurunan kasus stunting.
"Dalam upaya percepatan penurunan stunting tersebut, BKKBN mengucurkan BOKB bagi pemerintah daerah Kabupaten Bengkayang pada 2023 sebesar Rp5,9 miliar," ucap dia.
Sementara itu, Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis mengungkapkan rasa optimisnya akan penyerapan BOKB bisa semakin lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Terlebih dengan adanya rotasi yang dilakukan pada jajaran Dinkes KB Kabupaten Bengkayang. Sehingga dirinya yakin kendala kinerja yang stagnan pada tahun lalu bisa diperbaiki terutama dalam penyerapan BOKB yang telah dikucurkan untuk Kabupaten Bengkayang.
"Saya yakin Kabid Dinkes KB Bengkayang yang baru tidak takut-takut, saya yakin serapan BOKB Bengkayang akan lebih baik di tahun mendatang," ungkapnya.
Ia juga menyatakan, pemerintah Kabupaten Bengkayang terus melakukan berbagai langkah strategis dalam upaya percepatan penurunan stunting di antaranya dengan sinkronisasi OPD yang terlibat mendukung percepatan penurunan stunting oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
"Sehingga diharapkan upaya percepatan penurunan stunting bisa dilakukan secara maksimal. Agar hasil yang bisa dicapai dalam percepatan penurunan stunting juga akan semakin lebih baik ke depan. Mudah-mudahan yang diinginkan BKKBN bisa kami tindaklanjuti dan hasilnya bisa memuaskan," ujar dia.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Berdasarkan data yang dilihatnya sejak awal Januari 2023 lalu Dinkes KB Kabupaten Bengkayang telah membagi BOKB secara rata hingga ke tingkat Puskesmas. Dengan hal ini saya meyakini dengan langkah cepat tersebut maka serapan BOKB di Kabupaten Bengkayang akan bisa maksimal," ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Jumat.
Ia optimistis dengan langkah Dinkes KB Bengkayang yang ada tersebut serapan BOKB pada semester kedua sudah maksimal. Menurutnya langkah cepat tersebut bisa menjadi contoh kabupaten lain.
"Saya menilai langkah cepat Dinkes KB Kabupaten Bengkayang dalam mengalokasikan dana BOKB tersebut akan mempermudah kinerja penyuluh KB di lapangan. Sehingga, para penyuluh KB tersebut dapat membuat rencana kerja sejak sekarang," papar dia.
Aulia berharap kerja cepat tersebut diharapkan akan berdampak pada upaya maksimal dalam percepatan penurunan stunting atau kekerdilan di Kabupaten Bengkayang. Sehingga target penurunan stunting secara nasional pada 2024 mendatang akan bisa tercapai secara maksimal.
"Yang jelas saya salut dengan Kabupaten Bengkayang kerja cepat dan hebat. Apalagi ada keterbukaan dan profesionalisme. Baru ini saya lihat anggaran dibuka secara transparan dan langsung dibagi rata serta diinformasikan ke tingkat bawah," papar dia,
Ia mengatakan BOKB merupakan anggaran yang dikucurkan BKKBN kepada pemerintah daerah. Anggaran tersebut ditujukan untuk membentuk sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Terutama dalam percepatan penurunan kasus stunting.
"Dalam upaya percepatan penurunan stunting tersebut, BKKBN mengucurkan BOKB bagi pemerintah daerah Kabupaten Bengkayang pada 2023 sebesar Rp5,9 miliar," ucap dia.
Sementara itu, Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis mengungkapkan rasa optimisnya akan penyerapan BOKB bisa semakin lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Terlebih dengan adanya rotasi yang dilakukan pada jajaran Dinkes KB Kabupaten Bengkayang. Sehingga dirinya yakin kendala kinerja yang stagnan pada tahun lalu bisa diperbaiki terutama dalam penyerapan BOKB yang telah dikucurkan untuk Kabupaten Bengkayang.
"Saya yakin Kabid Dinkes KB Bengkayang yang baru tidak takut-takut, saya yakin serapan BOKB Bengkayang akan lebih baik di tahun mendatang," ungkapnya.
Ia juga menyatakan, pemerintah Kabupaten Bengkayang terus melakukan berbagai langkah strategis dalam upaya percepatan penurunan stunting di antaranya dengan sinkronisasi OPD yang terlibat mendukung percepatan penurunan stunting oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
"Sehingga diharapkan upaya percepatan penurunan stunting bisa dilakukan secara maksimal. Agar hasil yang bisa dicapai dalam percepatan penurunan stunting juga akan semakin lebih baik ke depan. Mudah-mudahan yang diinginkan BKKBN bisa kami tindaklanjuti dan hasilnya bisa memuaskan," ujar dia.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023