Bengkayang (ANTARA) - Capaian Pendataan Keluarga tahun 2021 (PK21) di 14 kabupaten/kota se Kalimantan Barat sebesar 1.082.393 Kepala Keluarga (KK) atau 89,63 persen dari target 1.207.589 KK di tahun ini.
Dalam sabutannya pada kegiatan Sosialisasi Hasil Pendataan Keluarga Bersama Mitra di Pantai Indah Samudera Kecamatan Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang Jumat (03/12)
Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Tenny C Soriton mengatakan, PK21 itu merupakan kegiatan strategis dari program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) yang bermuara pada penyediaan data basis keluarga yang dapat digunakan dalam intervensi Program Bangga Kencana dan program lainnya.
Baca juga: BKKBN Kalbar sosialisasikan hasil Pendataan Keluarga 2021
Baca juga: BKKBN umumkan hasil Pendataan Keluarga 2021
"Saya mengapresiasi capaian Pendataan Keluarga Kabupaten Bengkayang cukup tinggi sebesar 87.86 persen, karena data itu nantinya akan dipakai untuk sasaran program tentunya, kalau kita punya data strategi yang kita capai sesuai tentunya program itu tepat sasaran apalagi daerah daerah pesisir seperti kabupaten Bengkayang ini," kata Tenny C Soriton.
Dikatakanya, hasil dari pendataan keluarga ini juga digunakan untuk mengetahui suatu wilayah terpapar Stunting. Seperti kita ketahui bahwa BKKBN telah diamanahkan oleh Presiden sebagai koordinator dalam percepatan penurunan stunting, amanah ini tentunya diturunkan sampai ke tingkat kabupaten/kota.
"Di Kalbar prevalensi stunting nya cukup tinggi 22,15 persen dari bayi yang terpapar Stunting dan ini menjadi tugas kita bersama untuk menurunkan nya menjadi 14 persen di tahun 2024, sedangkan Kabupaten Bengkayang cukup tinggi angka stunting nya berkisar angka 20 persen tapi ini semua bukan menjadi halangan kita untuk bisa menurunkannya," ungkap Tenny.
Baca juga: Wabup dukung pendataan keluarga tahun 2021 di Ketapang
Baca juga: TP-PKK Kota Pontianak luncurkan posyandu cegah stunting
Menurutnya, salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pendampingan terhadap keluarga beresiko Stunting dalam rangka mendekatkan pelayanan pencegahan Stunting kepada keluarga.
Tenny menyebutkan, saat ini di Kalbar telah terbentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebanyak 4.081 TPK. Sementara untuk di Kabupaten Bengkayang sudah terbentuk 221 TPK.
"TPK ini terdiri dari TP-PKK, bidan dan kader KB yang bertugas melaksanakan deteksi dini faktor resiko Stunting dan melakukan upaya meminimalisir atau mencegah pengaruh bila terdapat faktor resiko stunting di suatu keluarga, dengan memberikan edukasi, konseling dan fasilitasi bantuan kepada keluarga keluarga yang beresiko, baik dari aspek intervensi spesifik maupun intervensi sensitif," kata Tenny C Soriton.
Dalam kesempatan yang sama anggota DPR RI dari Komisi IX Dapil Kalbar 1, H. Alifuddin mengatakan, kegiatan ini dalam rangka sosialisasi hasil pendataan keluarga dan kelompok sasaran Bangga Kencana bersama Mitra.
Baca juga: Ibu hamil dan bayi harus cukup asupan gizi agar terhindar dari stunting
Baca juga: Keterlibatan generasi muda penting tangani stunting di Kalbar
"Ini bagian dari fungsi kami selaku Anggota DPR RI Khususnya di Komisi IX yang merupakan mitra Kerja BKKBN," ujar Alifuddin.
Alifuddin menjelaskan, fungsi-fungsi yang dimaksud yaitu fungsi legislasi (membuat undang undang), fungsi budgeting (membuat anggaran), dan fungsi kontroling (pengawasan).
"Kami datang kesini dalam rangka menjalankan fungsi kontroling, mengawasi langsung kegiatan ini yang kami anggaran bersama BKKBN," terangnya.
"Kami juga dalam kesempatan kunjungan kerja ini menyampaikan pesan dari Ketua DPR RI dan Ketua Komisi IX. Dimana setiap sosialisasi ke masyarakat beliua berpesan jangan lupa memberikan penjelasan tentang protokol kesehatan Covid-19 dan Vaksinasi," tambah nya.
Pendataan Keluarga 2021 se Kalimantan Barat capai 89,6 Persen
Sabtu, 4 Desember 2021 9:21 WIB