Pengiriman uang para pekerja migran Indonesia (PMI) dari Malaysia selama Ramadhan 2023 menembus angka Rp1 triliun melalui BRIfast Remittance.
“Transaksi pengiriman uang PMI di Malaysia selama bulan puasa sampai Lebaran tahun ini mencapai Rp1 triliun,” kata Country Manager BRI Malaysia Bagus L Maestoso di Kuala Lumpur, Sabtu.
Bagus juga mengatakan pengiriman uang melalui BRIfast Remittance di Malaysia pada Ramadhan tahun ini mengalami peningkatan sebesar 125 persen dibandingkan bulan-bulan sebelumnya dan tumbuh sebesar 107 persen dari tahun ke tahun (yoy).
Menurut Bagus, tren peningkatan volume transaksi mulai terjadi sejak awal puasa dan terus meningkat hingga memasuki H-2 Idul Fitri seiring dengan tingginya keinginan para PMI untuk mengirimkan uang untuk keperluan Lebaran keluarga mereka.
Ia mengatakan bahwa di tengah tingginya keinginan untuk mengirimkan uang ke kampung halaman menjelang Lebaran, keamanan dan kelancaran proses pengiriman uang menjadi pertimbangan utama para PMI di Malaysia.
“Bank BRI di Malaysia bekerja sama dengan mitra-mitra resmi yang menyediakan layanan pengiriman uang yang andal dan real time, jadi PMI tidak perlu khawatir, uangnya pasti sampai dengan cepat,” kata dia.
Ia memperkirakan transaksi pengiriman uang dari Malaysia ke Indonesia akan terus mengalami peningkatan di tahun ini.
“Dengan semakin baiknya kondisi sosial ekonomi di Malaysia, termasuk adanya peningkatan upah minimum di tahun 2022, kami optimis pengiriman uang ke Indonesia melalui BRIfast Remittance akan terus meningkat," ujar Bagus.
Salah seorang pekerja migran Indonesia, Ila (42 tahun), yang sudah lima tahun bekerja di kawasan Chow Kit, Kuala Lumpur, mengatakan kebutuhan semakin meningkat saat bulan puasa, apalagi mendekati Lebaran.
Bagi dia, sudah jadi kebiasaan di kampung bahwa masyarakat akan banyak pengeluaran, mulai dari biaya mudik, membeli pakaian baru, menyiapkan kue dan masakan, sampai memberikan amplop berisi uang hari raya untuk keluarga.
“Setiap bulan saya kirim uang ke Indonesia biasanya Rp3 juta untuk kebutuhan anak-anak dan keluarga di kampung. Kalau mau Lebaran kirim uang lebih besar sekitar Rp7 juta buat beli baju, kue dan makanan,” kata Ila.
Pos Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, membekali berbagai pengetahuan kepada calon pekerja migran Indonesia (PMI) sebelum bekerja di Malaysia.
"Calon PMI sebelum berangkat bekerja di luar negeri diberikan sejumlah pengetahuan agar ketika bekerja di sana semua berjalan sebagaimana harapan," ujar Koordinator P4MI Kabupaten Sambas Dewi Puji Lestari di Sambas, Senin.
Ia mengatakan pengetahuan yang diberikan dalam orientasi untuk calon PMI di antaranya tentang aturan dan perjanjian kerja atau kontrak kerja.
"Jadi pekerja harus tahu peraturan di negara tujuan. Jangan sampai mereka melanggar karena tidak tahu. Untuk kontrak kerja penting karena di dalamnya sudah jelas antara hak dan kewajiban. Contohnya soal gaji, jam kerja, dan apa yang dikerjakan," kata dia.
Ia menambahkan, selain dua hal tersebut pihaknya juga memberikan pengetahuan seputar adat-istiadat di negara tujuan. Selain itu, juga tentang narkoba dan pencegahan penyakit menular.
"Termasuk soal judi online, jangan sampai PMI bisa bermasalah dengan judi online. Terpenting juga dalam hal ini, PMI diberikan edukasi soal pengaturan keuangan," ucap dia. Baca selengkapnya: P4MI Sambas bekali pengetahuan kepada calon pekerja sebelum bekerja di Malaysia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
“Transaksi pengiriman uang PMI di Malaysia selama bulan puasa sampai Lebaran tahun ini mencapai Rp1 triliun,” kata Country Manager BRI Malaysia Bagus L Maestoso di Kuala Lumpur, Sabtu.
Bagus juga mengatakan pengiriman uang melalui BRIfast Remittance di Malaysia pada Ramadhan tahun ini mengalami peningkatan sebesar 125 persen dibandingkan bulan-bulan sebelumnya dan tumbuh sebesar 107 persen dari tahun ke tahun (yoy).
Menurut Bagus, tren peningkatan volume transaksi mulai terjadi sejak awal puasa dan terus meningkat hingga memasuki H-2 Idul Fitri seiring dengan tingginya keinginan para PMI untuk mengirimkan uang untuk keperluan Lebaran keluarga mereka.
Ia mengatakan bahwa di tengah tingginya keinginan untuk mengirimkan uang ke kampung halaman menjelang Lebaran, keamanan dan kelancaran proses pengiriman uang menjadi pertimbangan utama para PMI di Malaysia.
“Bank BRI di Malaysia bekerja sama dengan mitra-mitra resmi yang menyediakan layanan pengiriman uang yang andal dan real time, jadi PMI tidak perlu khawatir, uangnya pasti sampai dengan cepat,” kata dia.
Ia memperkirakan transaksi pengiriman uang dari Malaysia ke Indonesia akan terus mengalami peningkatan di tahun ini.
“Dengan semakin baiknya kondisi sosial ekonomi di Malaysia, termasuk adanya peningkatan upah minimum di tahun 2022, kami optimis pengiriman uang ke Indonesia melalui BRIfast Remittance akan terus meningkat," ujar Bagus.
Salah seorang pekerja migran Indonesia, Ila (42 tahun), yang sudah lima tahun bekerja di kawasan Chow Kit, Kuala Lumpur, mengatakan kebutuhan semakin meningkat saat bulan puasa, apalagi mendekati Lebaran.
Bagi dia, sudah jadi kebiasaan di kampung bahwa masyarakat akan banyak pengeluaran, mulai dari biaya mudik, membeli pakaian baru, menyiapkan kue dan masakan, sampai memberikan amplop berisi uang hari raya untuk keluarga.
“Setiap bulan saya kirim uang ke Indonesia biasanya Rp3 juta untuk kebutuhan anak-anak dan keluarga di kampung. Kalau mau Lebaran kirim uang lebih besar sekitar Rp7 juta buat beli baju, kue dan makanan,” kata Ila.
Pos Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, membekali berbagai pengetahuan kepada calon pekerja migran Indonesia (PMI) sebelum bekerja di Malaysia.
"Calon PMI sebelum berangkat bekerja di luar negeri diberikan sejumlah pengetahuan agar ketika bekerja di sana semua berjalan sebagaimana harapan," ujar Koordinator P4MI Kabupaten Sambas Dewi Puji Lestari di Sambas, Senin.
Ia mengatakan pengetahuan yang diberikan dalam orientasi untuk calon PMI di antaranya tentang aturan dan perjanjian kerja atau kontrak kerja.
"Jadi pekerja harus tahu peraturan di negara tujuan. Jangan sampai mereka melanggar karena tidak tahu. Untuk kontrak kerja penting karena di dalamnya sudah jelas antara hak dan kewajiban. Contohnya soal gaji, jam kerja, dan apa yang dikerjakan," kata dia.
Ia menambahkan, selain dua hal tersebut pihaknya juga memberikan pengetahuan seputar adat-istiadat di negara tujuan. Selain itu, juga tentang narkoba dan pencegahan penyakit menular.
"Termasuk soal judi online, jangan sampai PMI bisa bermasalah dengan judi online. Terpenting juga dalam hal ini, PMI diberikan edukasi soal pengaturan keuangan," ucap dia. Baca selengkapnya: P4MI Sambas bekali pengetahuan kepada calon pekerja sebelum bekerja di Malaysia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023