Perkumpulan Gemawan memberikan motivasi kepada sejumlah pelajar dan pengurus organisasi kepemudaan yang ada di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Taya melalui kegiatan nonton bareng film "Fight Girl".
"Tujuan dari kegiatan ini agar menjadi ruang diskusi kritis bagi individu dan komunitas yang ada di Pontianak dan Kubu Raya serta memperkuat gerakan bersama untuk advokasi dalam berbagai isu tematik," kata Direktur Gemawan Laili Khairnur di Pontianak, Rabu.
Ia berharap melalui kegiatan nonton film bareng tersebut mampu menghasilkan ruang diskusi yang berlanjut untuk membuka pemikiran kritis bagi individu dan komunitas yang ada di Pontianak serta adanya aksi dan ruang ekspresi bersama dalam mengadvokasi isu tematik yang ada
di Pontianak.
Laili menjelaskan, sesuai dengan misinya Gemawan berkomitmen memfasilitasi ruang temu bagi banyak komunitas dalam mengakselerasi inisiatif orang muda yang ada di Kalimantan Barat. Ruang temu yang diadakan tak hanya diskusi formal dalam menghimpun ide dan gagasan dari orang muda, tetapi juga menyelenggarakan kegiatan seni dan pemutaran film.
Gemawan menjadi mitra Ashoka untuk melaksanakan pemutaran film Layar Gaharu, di mana kali ini pihaknya menayangkan film asal Belanda berjudul "Fight Girl" yang mengisahkan seorang anak berusia 12 tahun bernama Bo yang menjadi seorang petinju.
"Bo ini berbakat tapi emosinya tidak stabil karena rumah tangga orang tuanya diambang perceraian. Ketidakstabilan itu membuatnya tidak bisa bertanding dengan baik," tuturnya.
Namun, meski di tengah kegaduhan hatinya, Bo memiliki beberapa teman yang menjadi sistem pendukung bagi dirinya untuk bangkit dari keterpurukan dan menghadapi kenyataan yang ada.
"Tantangan dan upaya-upaya yang dikisahkan pada film ini menarik untuk menjadi pemantik dan bahan diskusi, sehingga dapat melahirkan strategi dalam upaya mendukung anak dan generasi muda dalam menggapai cita-citanya dan membuat perubahan," tuturnya.
Dia menambahkan, sebelumnya Gemawan bersama Ashoka juga pernah memutar beberapa film seperti A Thousand Cut’s dan Romy’s Salon. Kali ini film yang diputar berjudul "Fight Girl"
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Tujuan dari kegiatan ini agar menjadi ruang diskusi kritis bagi individu dan komunitas yang ada di Pontianak dan Kubu Raya serta memperkuat gerakan bersama untuk advokasi dalam berbagai isu tematik," kata Direktur Gemawan Laili Khairnur di Pontianak, Rabu.
Ia berharap melalui kegiatan nonton film bareng tersebut mampu menghasilkan ruang diskusi yang berlanjut untuk membuka pemikiran kritis bagi individu dan komunitas yang ada di Pontianak serta adanya aksi dan ruang ekspresi bersama dalam mengadvokasi isu tematik yang ada
di Pontianak.
Laili menjelaskan, sesuai dengan misinya Gemawan berkomitmen memfasilitasi ruang temu bagi banyak komunitas dalam mengakselerasi inisiatif orang muda yang ada di Kalimantan Barat. Ruang temu yang diadakan tak hanya diskusi formal dalam menghimpun ide dan gagasan dari orang muda, tetapi juga menyelenggarakan kegiatan seni dan pemutaran film.
Gemawan menjadi mitra Ashoka untuk melaksanakan pemutaran film Layar Gaharu, di mana kali ini pihaknya menayangkan film asal Belanda berjudul "Fight Girl" yang mengisahkan seorang anak berusia 12 tahun bernama Bo yang menjadi seorang petinju.
"Bo ini berbakat tapi emosinya tidak stabil karena rumah tangga orang tuanya diambang perceraian. Ketidakstabilan itu membuatnya tidak bisa bertanding dengan baik," tuturnya.
Namun, meski di tengah kegaduhan hatinya, Bo memiliki beberapa teman yang menjadi sistem pendukung bagi dirinya untuk bangkit dari keterpurukan dan menghadapi kenyataan yang ada.
"Tantangan dan upaya-upaya yang dikisahkan pada film ini menarik untuk menjadi pemantik dan bahan diskusi, sehingga dapat melahirkan strategi dalam upaya mendukung anak dan generasi muda dalam menggapai cita-citanya dan membuat perubahan," tuturnya.
Dia menambahkan, sebelumnya Gemawan bersama Ashoka juga pernah memutar beberapa film seperti A Thousand Cut’s dan Romy’s Salon. Kali ini film yang diputar berjudul "Fight Girl"
Editor : Helti Marini S
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023