Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo duka cita terhadap bayi yang meninggal saat dalam perjalanan dari Kecamatan Kendawangan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agoesdjam Ketapang, Rabu.

Bayi dari pasangan Mirna dan Dayat asal Desa Sungai Tengar, Kecamatan Kendawangan dibawa menggunakan mobil. Namun tak bisa melaju kencang karena kondisi jalan rusak parah.

"Saya atas nama pribadi dan Pemkab Ketapanh turut berdukacita dan semoga ke depan tidak terulang kejadian serupa," ucap Sekda.

Sekda menekankan kepada semua jajarannya selalu berusaha maksimal agar pelayanan publik lebih prima. Terutama di bidang kesehatan, pendidikan termasuk penyediaan infrastruktur yang layak.

"Kita berusaha maksimal agar pelayanan publik lebih baik, semakin baik, baik pelayanan kesehatan pendidikan, termasuk penyediaan infrastruktur dasar yang layak," ujarnya.

Sekda berharap, ruas jalan Ketapang- Kendawangan yang berstatus jalan provinsi menjadi atensi serius Pemerintah Provinsi Kalbar. Serta dijadikan prioritas dalam penganggaran tahun 2024 dan tahun-tahun mendatang.

"Saya berharap kepada pihak perusahaan di sekitar diharapkan untuk responsif dan membantu perbaikan jalan melalui program CSR," harap Sekda.

Kepala Dinas Kesehatan Ketapang, dr Feria Kowira menjelaskan korban menderita pneumonia berat, sepsis dan penyakit jantung bawaan. Saat di Puskesmas Kendawangan kesadaran pasien menurun dan saturasi oksigen rendah. Setelah mendapat penanganan di Puskesmas, pasien dirujuk ke RSUD Agoesdjam.

"Saat menuju RSUD ke Ketapang, pasien didampingi perawat dengan membawa alat oksigen dan lain-lain. Kita sudah berupaya maksimal, namun tengah perjalanan bayi meninggal," ungkapnya.

Pewarta: Subandi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024