Sebanyak 70 kepala keluarga (KK) Desa Muhi Bersatu, Kecamatan Suti Semarang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat mendapatkan bantuan Open Defecation Free (ODF) yang biasa disebut dengan stop buang air besar sembarangan melalui dana APBDes.

"Jadi, sekarang sudah 70 kepala keluarga kurang mampu yang dibantu dan harapan kami tuntas pada tahun 2025," kata Kepala Desa Muhi Bersatu Yanto di Bengkayang, Jumat.

Ia mengatakan dari program ODF tersebut, telah dituntaskan pekerjaan pembuatan water closed (WC) untuk 70 kepala keluarga.

"Bantuan sanitasi untuk 70 warga ini berupa semen 6 sak, besi 3 batang, paralon ukuran 3 dan 1/2 inci, closed 1 unit, seng 3 keping dan paku 1 kilogram, serta bahan lain yang diperlukan agar WC bisa dipergunakan oleh warga," katanya.

Baca juga: Warga Sepulut Sintang deklarasi stop buang air besar sembarangan

Pembuatan WC untuk warga ini juga dilakukan secara swadaya dan gotong-royong. "Program ODF ini sebenarnya sudah tuntas, namun bagi keluarga baru terus kami programkan, sehingga setiap tahun menjadi program di Desa Muhi Bersatu," katanya.

Program ODF menjadi program utama yang dilakukan oleh Desa Muhi Bersatu, Kecamatan Suti Semarang setiap tahunnya. Hal ini dilakukan agar masyarakat yang ada di Desa Muhi Bersatu tidak buang air besar sembarangan.

"ODF ini menjadi program Desa Muhi Bersatu bagi warga yang tidak mampu, sehingga selalu dianggarkan di APBDes Desa Muhi Bersatu," katanya.

Ia menambahkan sebagai desa yang berada di wilayah terpencil pihak desa terus berupaya untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat dengan mengawasi faktor-faktor lingkungan. "Sanitasi bertujuan untuk mencegah penyakit, terutama pada lingkungan hidup manusia," ujarnya.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Bengkayang berkomitmen 70 persen desa di daerah itu mendapatkan bantuan ODF pada tahun 2025.

"Kita targetkan 70 persen desa sudah ODF sampai tahun 2025. Sehingga, nantinya ada banyak desa lagi yang berstatus ODF dan ini mesti dipercepat, dalam rangka meningkatkan kesehatan lingkungan," kata Sekda Bengkayang Yustianus.

Baca juga: Wakil Bupati Kayong Utara ajak masyarakat budayakan hidup sehat

ODF menjadi penting mengingat sangat berpengaruh terhadap aspek kesehatan manusia dan penyakit yang ditentukan oleh faktor-faktor lingkungan yang dapat mengakibatkan dampak kerugian terhadap keseimbangan ekologis, dalam hubungan antar-manusia dan lingkungan.

Atas dasar itu, ia menilai diperlukan keterlibatan lintas sektor untuk mendukung ketersediaan air bersih, jamban sehat dan lingkungan sehat. "Hal-hal ini merupakan poin penting untuk mencapai derajat kesehatan keluarga dan masyarakat," katanya.

Pada tahun 2023, ada 25 desa atau 20,23 persen yang berstatus ODF dari 124 desa/kelurahan di kabupaten Bengkayang. Pada tahun 2022, ada 19 desa ODF atau 15,32 persen.

"Harapan saya bagi desa yang belum ODF harus bisa mewujudkan bagaimana sebuah desa bisa mencapai ODF ini. Kita menyadari arti pentingnya kesehatan sebagai faktor yang sangat penting dalam kehidupan, terutama sebagai modal dalam proses pembangunan negara selanjutnya," katanya.

Berdasarkan Undang-undang nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan disebutkan pada Pasal 104, upaya kesehatan lingkungan ditunjukkan untuk menunjukkan kualitas lingkungan yang sehat secara fisik, kimia biologi dan sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Dalam upaya untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, Kementerian Kesehatan RI telah melakukan transformasi di bidang kesehatan dengan enam pilar transformasi kesehatan.

Baca juga: Desa Empajak Sekadau deklarasikan stop buang air besar sembarangan

Transformasi layanan primer merupakan pilar pertama dalam transformasi kesehatan Indonesia, dimana dalam penerapannya memiliki fokus memperkuat aktivitas bermotif preventif untuk menciptakan lebih banyak orang sehat.

Oleh karena itu, kesehatan lingkungan merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga seluruh lapisan masyarakat, seperti pemerintahan, pihak swasta, dan masyarakat, hal ini dilakukan untuk terciptanya lingkungan sehat dan membentuk manusia yang sehat.

"Saya berharap desa dan kelurahan yang belum melaksanakan dapat mendukung program STBM ini dan segera menuju desa ODF," katanya.

Pewarta: Narwati

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024