Pontianak (ANTARA Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak menginstruksikan Dinas Sosial setempat melihat langsung kondisi keluarga seorang gadis yang menyatakan ingin menjual ginjalnya untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
"Kami akan turunkan Dinsos guna melihat langsung kondisi keluarganya sehingga mengetahui apa motivasi dia untuk menjual ginjalnya apakah benar karena kebutuhan atau karena gaya hidup," kata Wali Kota Pontianak Sutarmidji di Pontianak, Rabu.
Sutarmidji menjelaskan, keputusan gadis yang menyatakan keinginannya untuk menjual ginjalnya demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya tidaklah tepat.
"Intinya kalau tidak malas, tidak ada orang yang sampai tidak makan, asalkan mau bekerja saja," kata Sutarmidji mengingatkan.
Menurut dia, masih banyak lapangan pekerjaan di mal-mal yang ada di Pontianak yang masih kosong. Namun yang menjadi masalah saat ini banyak juga masyarakat yang tidak mau diberikan gaji standar upah minimum regional (UMR).
"Saya curiganya malah banyak maunya sehingga memilih jalan pintas karena gaya hidup bukannya kebutuhan hidup," kata Sutarmidji.
Wali Kota Pontianak menyatakan, kalau ada yang jual ginjal karena tidak makan, dia berani pastikan tidak ada. "Dan saya akan tanggung dunia akhirat," ungkap Sutarmidji.
Makanya kalau ada anak jual koran sambil sekolah jangan dipermasalahkan, karena itu untuk mendidik anak-anak agar bisa mencari nafkah sendiri, katanya.
(A057)