Jakarta (ANTARA Kalbar) - Sejumlah stasiun televisi Indonesia menyambut baik kerja sama penyediaan perangkat penyiaran digital oleh China, yang dipamerkan dalam "The International Broadcast and Multimedia Show 2012 China-week" di Jakarta 4-6 Juni.
"Peralatan penyiaran, khususnya untuk penyiaran digital, dari China memang terkenal bagus dan harganya kompetitif," kata Direktur Pemberitaan Bali TV, Dewi Martika, di Jakarta, Rabu malam.
Dewi menyampaikan hal tersebut dalam diskusi ramah tamah antara delegasi Asosiasi Industri Peralatan Radio dan TV China ('China Radio and TV Equipment Industrial Association'-CRTA) dengan anggota Masyarakat Penyiaran Indonesia.
Dewi berharap pameran yang diadakan oleh CRTA selama tiga hari lalu dapat berkembang menjadi kerjasama nyata antara industri penyiaran Indonesia dengan perusahaan-perusahaan penyedia peralatan televisi dan radio di China.
"Kami sebagai televisi daerah menyadari bahwa Bali TV tidak mempunyai peralatan secanggih rekan-rekan dari Jakarta, oleh karena itu jika ada teknologi penyiaran digital berkualitas bagus dari China, kami sangat menyambut baik," kata dia.
Sementara itu seorang pejabat Televisi Republik Indonesia, Maris Sany, mengatakan, selama pameran, memang terlihat teknologi China tidak kalah dengan Barat.
"Teknologi penyiaran digitalnya canggih, dan sesuai dengan kebutuhan Indonesia yang tidak bisa mengandalkan siaran analog, terutama untuk daerah perbatasan yang jauh dari menara pemancar," ujarnya.
Maris juga berpendapat, stigma masyarakat tentang produk China yang murah namun berkualitas kelas dua terbantahkan dalam pameran ini.
Pameran "The International Broadcast and Multimedia Show 2012 China-week" merupakan salah satu bentuk kerjasama antara negeri Tiongkok dan Indonesia guna memperluas jaringan penyiaran di Indonesia dari sisi teknologi maupun investasi.
Kerja sama ini bertujuan untuk mempercepat migrasi sistem televisi analog ke digital yang harus selesai 17 Juni 2015 sesuai keputusan 'International Telecommunication Union' (ITU).
Khusus untuk Indonesia, batas waktu tersebut diperlambat sampai 2018.
Pihak CRTA sendiri mengaku belum mendapatkan kontrak bisnis selama pameran, karena hanya berfokus pada pengenalan produk.
(G005)