Padang (ANTARA Kalbar) - Menteri Perdagangan yang juga Kepala Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM) Gita Wirjawan menekankan pentingnya investasi pada bidang
pendidikan untuk mengubah masa depan Indonesia menjadi lebih baik.
Hal
itu mengingat masih rendahnya hasil karya anak bangsa yang berhasil
dipatenkan setiap tahun dibandingkan negara lain, dan melalui pendidikan
akan mendorong inovasi menghasilkan paten lebih banyak, kata Mendag di
Padang, Kamis.
Gita menyampaikan pernyataan itu pada sambutannya
dalam acara pembukaan Gelar Potensi Investasi Daerah dan Seminar
Nasional Investasi 2012 digelar oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM) pusat di Hotel Ina Muara.
Ia menyebutkan , berdasarkan data yang ada pada 2010 jumlah paten yang dihasilkan Indonesia hanya sembilan hak paten.
Sementara Jepang setiap tahun mampu menghasilkan 80 ribu paten,
Korea Selatan 60 ribu paten, Taiwan 50 ribu paten dan India 50 ribu
paten, kata dia.
Ia menceritakan, saat berkunjung ke satu perusahaan manufaktur
terbesar di Taiwan, perusahaan itu mampu menghasilkan 15 ribu paten per
tahun di mana setiap karyawannya dapat menciptakan 800 paten dalam satu
tahun.
"... jika kita berkunjung ke universitas terbaik di dunia, maka
akan mendapatkan gambaran bagaimana negara lain sangat menekankan
pentingnya pendidikan."
Ia menyebutkan di Columbia University ada 1.200 mahasiswa dari
Tiongkok namun hanya 11 dari Indonesia, di Cambridge University ada 750
mahasiswa asal Tiongkok dan hanya 10 dari Indonesia, di Harvard
University ada 700 mahasiswa dari Tiongkok dan cuma lima dari Tanah
Air.
Artinya, dari data ini kita dapat memahami di mana posisi saat ini dan harus melakukan apa kedepan, kata dia.
Apalagi dalam APBN 2012 alokasi dana pendidikan telah mencapai 20 persen atau lebih kurang sebesar Rp330 triliun.
Karena itu investasi pendidikan penting dioptimalkan pada semua
level mana pun mulai dari TK hingga program doktor, kata dia.
Ia menambahkan, hal itu akan menjadi lebih optimal jika didorong
dengan peningkatan konsumsi protein di mana saat ini konsumsi sapi
rata-rata penduduk Indonesia hanya 2,1 kilogram per tahun berbeda dengan
Jerman yang mencapai 50 kilogram per tahun.
(ANTARA)
Mendag tekankan pentingnya investasi pendidikan
Kamis, 5 Juli 2012 9:38 WIB