Jeddah, Arab Saudi (ANTARA Kalbar) - Organisasi Kerja sama Islam (OKI) pada Sabtu mengumumkan menerima "lampu hijau" dari Myanmar untuk membantu warga Rohingya, yang mengungsi akibat kekerasan aliran.
Dikatakannya, Myanmar memberikan persetujuannya kepada lembaga itu
sesudah pembicaraan di Yangon pada Jumat antara perutusan kelompok Islam
itu dengan Presiden Thein Sein tentang keadaan kemanusiaan menyedihkan
di negara bagian Rakhine itu.
Perutusan itu menjamin Thein Sein bahwa kelompok kemanusiaan Islam
bersedia memberi bantuan kepada semua warga negara dilanda perselisihan
tersebut.
Raja Saudi Abdullah pada Sabtu memutuskan memberi hibah 50 juta
dolar Amerika Serikat (500 miliar rupiah) kepada warga Rohingya, kata
SPA, kantor berita SPA negara itu, yang menggambarkan mereka sebagai
korban "beberapa pelanggaran hak asasi, termasuk pembersihan suku,
pembunuhan, perkosaan dan pemindahan paksa".
Kekerasan antara warga Buddha dengan Rohingya menewaskan sejumlah
orang, dengan angka resmi menunjukkan bahwa 80 orang tewas dari kedua
pihak dalam pertempuran awal pada Juni.
Seluruh negara bagian itu berada di bawah undang-undang darurat
sejak awal Juni dengan kehadiran besar-besaran polisi dan tentara.
Human Rights Watch, yang berpusat di New York, menuduh pasukan
Myanmar menembaki warga Rohingya serta memerkosa dan diam saat kelompok
bersaing saling serang.
Puluhan tahun pembedaan membuat warga Rohingya tak
berkewarganegaraan dan dipandang Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai
salah satu kelompok kecil paling teraniaya di dunia.
Pertumpahan darah tersebut membayangi perubahan terpuji secara luas
oleh presiden itu, termasuk pembebasan ratusan tahanan politik dan
pemilihan pemimpin lawan Aung San Suu Kyi ke parlemen.
Pemerintah Myanmar menolak tuduhan penyalahgunaan oleh pasukan
keamanan di Rakhine, setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa khawatir akan
tindakan keras terhadap Muslim.
Dalam langkah langka perdamaian atas masalah itu, Thein Sein menyambut kunjungan perutusan lembaga Islam tersebut.
"Presiden menyatakan berharap sekretaris OIC menyaksikan kenyataan
(di Rakhine)," kata juru bicara negara New Light of Myanmar pada Jumat,
dengan menambahkan bahwa puluhribuan pengungsi dari kedua pihak diberi
makanan dan tempat tinggal.
Ketua OIC Ekmeleddin Ihsanoglu mengusulkan pengiriman utusan untuk
menyelidiki "pembantaian, penindasan dan pembersihan suku" Rohingya di
Rakhine, demikian AFP.
(B002/Z002)
Myanmar Beri Lampu Hijau Untuk Bantuan Bagi Rohingya
Senin, 13 Agustus 2012 8:42 WIB