Beirut (ANTARA Kalbar ) - Dua anak termasuk di antara sedikit-dikitnya tujuh orang tewas dalam penembakan oleh tentara Suriah pada Minggu pagi, ketika kekerasan tidak juga mereda pada hari pertama Idul Fitri, kata pengamat hak asasi manusia.
"Seorang bocah laki-laki dan satu anak perempuan tewas oleh penembakan pasukan pemerintah di kota Maaret al-Numan (yang dikuasai pemberontak)," kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Pasukan juga membombardir kota yang terkepung di Rastan, di provinsi tengah Homs, kata pengawas HAM berbasis di Inggris itu menambahkan.
Anak-anak di seluruh dunia Islam ditetapkan untuk mendapatkan pakaian baru dan hadiah-hadiah Idul Fitri - tetapi di Suriah, tidak ada jeda pertumpahan darah yang menurut Observarory katakan telah menewaskan lebih dari 23.000 orang sejak Maret tahun lalu.
"Kalau begini bagaimana kita merayakan Idul Fitri!" teriak kerumunan pemrotes yang turun ke jalan-jalan di Kafr Zeita, di provinsi tengah Hama, menurut video amatir yang disiarkan di YouTube oleh para aktivis.
Pada protes itu, anak-anak dan orang dewasa mengangkat bendera kemerdekaan Suriah dan meneriakkan slogan-slogan menentang Presiden Bashar al-Assad.
Di tempat lain, bentrokan berkobar di Kabupaten Saif al-Dawlah dan Izaa di utara kota Aleppo, ajang pertempuran utama dalam konflik pemberontak sejak bidang tanah besar mereka diduduki 20 Juli.
Setidaknya 137 orang tewas di seluruh Suriah pada Sabtu - 63 warga sipil, 31 pejuang pemberontak dan 43 tentara, kata Observatorium.
(ANT)
