Gorontalo (ANTARA Kalbar) - Prof.Dr. James T Collins, pakar linguistik Melayu dari Northern Illinois University, Amerika Serikat, menilai masa depan bahasa Indonesia sebagai salah satu rumpun bahasa melayu sangat cerah.
"Bahasa Indonesia punya masa depan cerah, tidak diragukan lagi, ada lebih dari 230 juta penduduk Indonesia yang menjadi penutur bahasa aktif ini," kata Collins, saat diwawancarai usai konferensi internasional bahasa dan sastra Melayu di Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Sabtu (3/11) .
Lebih jauh lagi, kata penulis buku ¿Bahasa Melayu, Bahasa Dunia; Sejarah singkat¿ ini mengatakan, penutur bahasa melayu tidak hanya berada di Indonesia saja, namun meliputi Malaysia, Brunei, Singapura, Kamboja, Thailand, Vietnam dan Philipina.
"Penutur bahasa melayu menduduki peringkat keempat terbesar di dunia," kata guru besar bahasa melayu pada banyak universitas terkemuka di dunia ini.
Sementara itu, terkait dengan fenomena bahasa gaul atau ¿Alay¿ yang tengah mendera kalangan muda Indonesia, dirinya menilai hal itu bukan menjadi hal yang mengancam eksistensi bahasa Indonesia.
"Jumlah penutur bahasa alay itu sangat terbatas dan hanya berlangsung sementara, jadi tidak perlu khawatir," katanya.
Konferensi internasional yang berlangsung di gedung serba guna UNG tersebut, diikuti oleh ratusan mahasiswa, guru dan dosen dan turut menghadirkan pembicara lokal dari Fakultas Sastra dan Budaya UNG, Kartin Lihawa, dosen sastra daerah. '
(KR-SHS)
Collins: Prospek Bahasa Indonesia Cerah
Sabtu, 3 November 2012 17:39 WIB
Bahasa Indonesia punya masa depan cerah, tidak diragukan lagi, ada lebih dari 230 juta penduduk Indonesia yang menjadi penutur bahasa aktif ini.