Jakarta (Antara Kalbar) - Sosiolog Universitas Nasional (Unas) Nia Elvina, MS.i mengemukakan bahwa secara sosiologis elite politik di Indonesia dominan sebagai "rent seeking" (pencari rente).
"Ideologi partai politik, baik itu yang mengatasnamakan agama, nasionalisme atau yang lainnya itu hanyalah 'lip service' (pemanis bibir) mereka," katanya di Jakarta, Jumat.
Ketika memberikan analisa mengenai mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq yang menjadi tersangka kasus korupsi daging impor, ia mengemukakan bahwa realitas para elite politik malah memperkuat rezim yang bersifat korup.
Menurut dia, respons yang diberikan oleh para elite PKS kurang bijak dan cenderung mengalihkan esensi permasalahan di tubuh PKS yang juga terserang "virus" korupsi.
Kepentingan utama mereka, kata Nia Elvina yang juga anggota Kelompok Studi Perdesaan Universitas Indonesia itu, memperkaya diri mereka sendiri.
"Dan hanya sedikit sekali melakukan pembangunan untuk rakyat," katanya.
Kondisi tersebut, kata dia, merupakan realitas sosial yang terjadi di negara ini.
Supaya terjadi perubahan, kata Sekretaris Program Ilmu Sosiologi Unas itu, masyarakat harus pandai memilih pemimpin dan wakil-wakil mereka pada Pemilu 2014.
(A035/M029)