Beijing (Antara Kalbar) - Beijing kembali mewaspadai tingginya tingkat polusi udara pasca pesta kembang api sejak awal perayaan Tahun Baru China sejak Sabtu (9/2).
Pemerintah Kota Beijing pada Rabu, dalam pernyataan tertulisnya mengatakan tingkat polusi udara ibukota China itu, mengimbau warganya untuk mengurangi kegiatan pesta kembang api untuk mengurangi tingkat polusi di wilayah itu yang memang sudah sangat tinggi.
Berdasar alat pantau tingkat polusi udara pada Rabu siang, jumlah kadar polutan yang sangat membahayakan yakni PM2,5 mencai 200 hingga 250 mikrogram per meter kubik udara.
"Kadar itu diperkirakan masih akan meningkat," demikian pernyataan Pusat Pengawasan Perlindungan Lingkungan Beijing.
Dibandingkan beberapa hari terakhir, Beijing pada Rabu agak sedikit berkabut. Dan tiadanya angin mengakibatkan kabut polusi semakin tebal menyelimuti Beijing.
"Karena itu, pemerintah kota meminta telah mengimbau kepada seluruh warga kota untuk mengurangi penggunaan dan kembang api," tambah pernyataan Pemerintah Kota Beijing.
Selama perayaan Tahun Baru China, petasan dan kembang api merupakan bagian yang terpisahkan. Sehari sebelum perayaan tahun baru petasan dan kembang api telah dinyalakan oleh setiap warga dilingkungan masing-masing, hingga hari ini.
Khusus di Beijing, terdapat sekitar 750 ribu kios kembang api selama perayaan Tahun Baru China. Kembang api dan petasan yang dijual beragam bentuk dan ukurannya, bahkan ada yang seukuran kaleng biskuit besar.
Wajar, selain polusi suara karena dinyalakan serentak, bersahut-sahutan terutama hari pertama Tahun Baru China, petasan dan kembang api juga menyumbang kadar polusi udara di Beijing, yang sudah sangat tinggi akibat pembangunan ekonomi yang pesat menggunakan sumber energi fosil.
Karena itu, pemerintah China sempat membatasi penggunaan petasan dan kembang api dalam perayaan Tahun Baru China 2013.
Penjualan kembang api di Beijing, kini mengalami penurunan 37 persen. Sejak Januari hingga hari pertama Tahun Baru China pada Minggu (10/2), tercatat 260 ribu karton kembang api terjual,
Selain membatasi jumlah penggunaan kembang api, waktu untuk menyalakannya juga dibatasi pasca hari pertama Tahun Baru China. Pemerintah Kota Beijing mengizinkan kembang api dan petasan sejak Sabtu (9/2) hingga Minggu (24/2).
Setiap Tahun Baru, Pemerintah China merayakannya dengan menetapkannya sebagai libur nasional selama satu pekan. Untuk Tahun Baru China 2013, yang merupakan Tahun Ular Air, libur nasional berlangsung sejak Sabtu (9/2) hingga Jumat (15/2).
(Rini UtamiR. Chaidir)
Beijing Kembali Waspadai Tingginya Polusi Udara
Rabu, 13 Februari 2013 16:17 WIB