Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menyerahkan penyelesaian secara hukum terkait kecelakaan yang menimpa dua mobil rombongan Gubernur Cornelis menuju Kabupaten Landak untuk menyerahkan bantuan banjir di Kecamatan Jelimpo.
"Gubernur berpesan agar diserahkan ke hukum penyelesaiannya," ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Kalbar, Numsuan Madsun di Pontianak, Senin.
Kecelakaan itu terjadi pada Jumat (15/2) malam saat rombongan sudah mendekati Kota Ngabang, ibu kota Kabupaten Landak.
Ada lima mobil yang beriringan berangkat dari Pontianak sekitar selepas Isya. Mobil terdepan pengawal patroli jalan raya dari Kepolisian Daerah Kalbar. Mobil kedua ditumpangi gubernur beserta istri. Berturut-turut mobil jenis Land Cruiser yang dinaiki Sekretaris Pribadi Gubernur, Pitter Bonis dan staf TU Gubernur Nikon. Lalu di belakangnya mobil Kijang Innova yang berisi diantaranya pengawal dan staf humas. Mobil terakhir dari Satpol PP Setda Kalbar yang selalu mengikuti rombongan.
Numsuan Madsun menjelaskan, sesuai prosedur tetap, mobil terdepan adalah dari Patwal PJR Polda Kalbar. Sedangkan mobil yang membawa gubernur berada di urutan kedua atau ketiga sesuai kondisi. Mobil penutup adalah dari Satpol PP Setda Kalbar. "Mobil pembuka Patwal, penutup Satpol PP. Kalau terjadi sesuatu dengan mobil Patwal, maka mobil Satpol PP yang mengambil alih," ujar dia.
Sebelum kejadian, mobil Patwal PJR Polda Kalbar mengalami pecah ban dan posisi terdepan diambil alih dari Satpol PP. Mobil yang membawa gubernur berada di urutan kedua terdepan. Jarak antarmobil bervariasi antara 20 meter dan 15 meter.
Saat kejadian, mobil pertama dan kedua dari rombongan melewati kendaraan di depannya dengan mulus. Kendaraan ketiga juga sudah berada di bagian dalam marka jalan sehingga tidak berada di lajur yang berlawanan arah. Namun dari arah berlawanan, ada truk berisi tiga orang dan kosong muatan.
Menurut Numsuan Madsun, truk yang dikemudikan Iwan Fals itu seolah tanpa menghentikan laju kendaraan dan menabrak mobil ketiga dari rombongan gubernur yang dikemudikan Joker Windi Sadaniang.
"Baik sopir truk maupun dua penumpangnya, tercium bau minuman keras," ujar Numsuan Madsun. Jarak yang dekat dan ditambah kecepatan, benturan keras tak terelakkan antara truk dan bagian Land Cruiser. Saking kerasnya, bagian kanan depan Land Cruiser itu rusak berat. Kacanya pecah, radiator dan kipas mesin pun patah. Joker mengalami luka di lengan kanan. Sedangkan Pitter Bonnis yang duduk di sebelahnya, terlindung karena "air bag" membuka dengan cepat. Sementara Nikon yang duduk di baris tengah, mengalami luka. Ia juga shock berat.
Mobil Kijang Innova yang beriringan dengan Land Cruiser tersebut juga terkena benturan dan merusakkan bagian bemper depan.
Iwan Fals, sang sopir truk, sempat kabur dengan menumpang sepeda motor yang ada dekat lokasi kejadian meski kemudian ditangkap polisi.
Meski menyerahkan ke pihak kepolisian, namun Numsuan Madsun mengakui ada beberapa keterangan yang menimbulkan pertanyaan. Diantaranya Iwan Fals yang langsung kabur setelah kejadian menggunakan sepeda motor. Kemudian, saat kejadian, Iwan Fals mengangkat kaki, tidak dalam posisi ingin mengerem atau mengurangi laju kendaraan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
"Tetapi kita menyerahkan sepenuhnya ke kepolisian untuk mencari tahu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul," kata dia.
Gubernur Kalbar Cornelis dan rombongan tetap melanjutkan perjalanan sesudah peristiwa itu. "Tidak ada yang berubah dari prosedur tetap perjalanan Gubernur maupun kegiatannya yang sudah dijadwalkan sebelumnya," ujar Numsuan Madsun.
(T.T011/N005)
Pemprov Proses Hukum Kecelakaan Mobil Rombongan Gubernur Kalbar
Senin, 18 Februari 2013 16:55 WIB