Pontianak (Antara Kalbar) - Menteri BUMN Dahlan Iskan menegaskan untuk saat ini fokus pengembangan kawasan pangan baru di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
"Memang ada BUMN yang ingin mengembangkan di daerah lain, tetapi untuk saya, akan fokus di Kabupaten Ketapang," kata Dahlan Iskan di Pontianak, Kamis.
Ia ingin kawasan pangan yang tengah dikembangkan konsorsium BUMN di Kabupaten Ketapang itu dapat menjadi percontohan bagi daerah lain.
"Jadi bisa dibanggakan, dan daerah lain bisa melihat dan mencontoh di Ketapang," ujar Dahlan Iskan.
Ia mengakui, pengembangan kawasan pangan tersebut merupakan pekerjaan besar sehingga perlu melibatkan banyak BUMN untuk menggarapnya dari segala arah.
Dahlan Iskan bersyukur Pemkab Ketapang melalui kepala daerah mempunyai komitmen dan konsekuen terhadap rencana pembangunan kawasan pangan di wilayah itu. "Mereka mau menyediakan tanah untuk sawah. Meski banyak godaan dari segala arah, untuk menggunakan lahan yang ada untuk perkebunan sawit," ungkap dia.
Ia juga menilai dalam dua bulan sejak pertama kali tanam di Desa Sungai Jawi, Kecamatan Matan Hilir Selatan, tidak ada kendala berarti.
"Kalau pun ada, bisa diatasi dengan teknologi," kata dia.
Luas kawasan pangan di Kabupaten Ketapang itu rencananya 40 ribu hektare. Tahap pertama, ditargetkan 1.000 hektare.
Lokasi untuk kawasan pangan dengan tanaman utama padi itu berada di Desa Sungai Jawi, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang. Dahlan Iskan tanam perdana di lokasi itu pada pertengahan Desember 2012 tepatnya tanggal 17.
Sebelumnya, ia berjanji akan melihat lokasi itu kembali pada tiga bulan berikutnya. Namun, ia sudah tidak sabar dan pada dua bulan sesudahnya memutuskan untuk meninjau sekaligus mengevaluasinya.
Menurut Dahlan Iskan, pertumbuhan tanaman padi di lokasi tersebut sangat bagus. "Di tempat yang saya tanam perdana dahulu, sangat bagus," ujar dia.
Ia juga sempat meninjau lokasi di Desa Sukamaju, Muara Pawan. Ia menilai lokasi di desa tersebut kondisinya lebih baik dibanding Desa Sungai Jawi.
"Sekarang sudah mulai digarap," katanya. BUMN yang terlibat diantaranya PT Sang Hyang Sri, PT Hutama Karya dan PT Indra Karya.
T011