Pontianak (Antara Kalbar) - Petani di Kecamatan Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang, siap mendukung program ketahanan pangan melalui kawasan pertanian terpadu dengan melibatkan kelompok petani setempat.
"Daerah kami siap memelopori dan mendukung program kawasan pangan dan ketahanan pangan daerah di Ketapang," kata Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Simpang Hulu, Paulus Unjing, saat dihubungi dari Pontianak, Rabu.
Ia menyebutkan dari panen raya yang dilakukan, diperkirakan menghasilkan gabah kering sekitar 5,5 ton per hektare. Hasil tersebut lebih tinggi dari panen tahun lalu.
Ketua Gabungan Kelompok Tani Gunung Kerinta di Kecamatan Simpang Hulu, Brata, menyatakan terima kasih petani kepada Bupati Ketapang yang telah mengalokasikan bantuan berupa alat mekanisasi pertanian, bibit, pupuk serta infrastruktur pertanian.
Pada Sabtu (1/3), dilakukan panen raya di Kawasan Pertanian Terpadu Poktan Gunung Kerinta, Desa Paoh Concong (Baram), di Kecamatan Simpang Hulu.
Kawasan tersebut agak berbeda karakteristik lahannya dengan daerah rawa di daerah pesisir. Sejak 2012, telah mendapat perhatian khusus dari Dinas Pertanian dan Peternakan serta Bappeda Ketapang.
Pemerintah daerah menilai kelompok tani di wilayah itu serius dan memiliki pola serta cara bertani yang bisa dijadikan contoh oleh kelompok tani lainnya.
Luas lahan pertanian sekitar 1.000 hektare, dan mereka mengembangkan budidaya bermacam tanaman pangan seperti padi, jagung, sayur-sayuran, buah-buahan yang terintegrasi dengan ternak sapi, ayam dan ikan.
Kawasan Pertanian Terpadu Gapoktan Gunung Kerinta itu dilengkapi pula dengan infrastruktur jalan usaha tani, irigasi, kandang ternak, kolam ikan, lahan budidaya padi, holtikultura, sayur, buah-buahan serta PLTS.
Tahun 2014, Pemkab Ketapang melalui instansi terkait akan melanjutkan pembangunan infrastruktur pertanian dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian. Sasaran pembangunan pertanian ini termasuk juga wilayah Kecamatan Simpang Hulu.