Pontianak (Antara Kalbar) - Cargill melalui anak perusahaannya, PT Hindoli secara resmi mendapat sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) sebagai bentuk pencapaian standar produksi kelapa sawit yang lestari.
Menurut Chief Operating Officer Cargill Tropical Palm, John Hartmann saat dihubungi di Pontianak, Jumat, pemberian sertifikat itu merupakan bentuk pencapaian dari komitmen pihak perusahaan dalam memproduksi kelapa sawit yang bertanggung jawab.
"Seiring meningkatnya permintaan akan kelapa sawit di berbagai bidang, maka sangat penting dalam rantai suplai kelapa sawit, yakni dari perkebunan ke peritel, bekerja dengan perilaku untuk melestarikan lingkungan dan memiliki tanggung jawab sosial," ujar dia.
Ia melanjutkan, pihak Cargill sendiri mendukung penuh usaha yang dilakukan ISPO untuk mengembangkan mekanisme dalam memberikan keistimewaan produk kelapa sawit lestari di pasar.
Penilaian dilakukan oleh auditor dari Sucofindo. Auditor didampingi oleh petugas dari ISPO dan Pemerintah Indonesia yang menilai seberapa besar perusahaan melaksanakan standar-standar ISPO, area pemerintahan serta panduan untuk petani.
ISPO merupakan inisiatif yang diimplementasikan oleh Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kehutanan dan Badan Pertanahan Nasional.
Tujuannya, untuk meningkatkan daya saing kelapa sawit Indonesia di pasar global sekaligus diselaraskan dengan komitmen Presiden Indonesia guna mengurangi gas rumah kaca sekaligus menjawab masalah yang terkait dalam lingkungan.
PT Hindoli dalam persiapan menjalani audit ISPO dan Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) telah menjadi contoh dan dibuat film dokumenter.
Saat ini, Cargill mengoperasikan dua perkebunan kelapa sawit. PT Hindoli sendiri berada di Sumatera Selatan dan PT Harapan Sawit Lestari di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
"Bersama dengan petani-petani kami, kami berkomitmen untuk melindungi lingkungan kami, serta membantu memenuhi permintaan dunia akan kelapa sawit yang semakin meningkat," kata Presiden Direktur PT Hindoli, Anthony Yeow.
Ia melanjutkan, petani mereka termasuk yang pertama mendapatkan sertifikat di bawah prinsip dan kriteria smallholder RSPO pada Agustus 2010. "Kami juga menantikan untuk berpartisipasi dalam skema yang sama di bawah ISPO," katanya.
PT Hindoli merupakan salah satu perkebunan kelapa sawit pertama di Indonesia yang menerima sertifikat RSPO tahun 2009. Perusahaan itu juga menerima International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk pasokan kelapa sawit lestari sebagai bahan bakar hayati di Uni Eropa (EU) tahun 2010.
****