Indramayu (Antara Kalbar) - Sejumlah perajin batik tulis Paoman khas pantai utara Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, siap memenuhi permintaan pasar ekspor, seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Belanda.
Seorang perajin batik tersebut, Murdianto, di Indramayu, Sabtu, mengatakan sejumlah perajin terus bekerja keras meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan pasar ekspor.
Permintaan batik tulis khas pantura Kabupaten Indramayu yang cenderung membaik itu, katanya, menggairahkan kembali usaha batik tradisional.
Sebelumnya mereka sempat berhenti produksi akibat lesunya penjualan kain batik tersebut.
Ia mengatakan saat ini kesempatan perajin untuk kembali berkarya karena batik tulis kian diminati, baik pasar lokal maupun pesanan dari sejumlah negara seperti Amerika dan Jerman.
Ia mengatakan batik tulis Paoman khas Kabupaten Indramayu memiliki keunggulan natural dari pewarna ditambah goresan tinta yang rapi sehingga diminati oleh konsumen.
Ragam flora dan fauna yang diungkap secara datar, katanya, merupakan khs batik Kabupaten Indramayu, sedangkan motif lengkung dan gari-garis yang meruncing (riritan), latar belakang putih, dan warna gelap sebagai corak utamanya.
Seorang perajin lainnya, Kasidi, mengatakan perajin batik tulis khas Indramayu terlatih dalam teknik "cocolan jarum" untuk menentukan titik-titik variasi yang menampilan keindahan pantura.
Motif utama batik tulis Paoman yang menitikberatkan pada alam, seperti morif wadas, iwak ketong, parang rusak, katanya, cukup diminati konsmen baik lokal maupun pasar ekspor.
Seorang pengusaha batik setempat, Siti Ruminah Sudiono, mengaku usahanya itu cukup berkembang, sehingga membantu sejumlah perajin untuk terus berkarya.
Ia mengharapkan pesisir utara Jawa di Indramayu dijadikan wisata batik.
"Batik dari sini semakin diminati oleh konsumen terutama dari Jakarta dan Bandung, bahkan merambah pasar Eropa," katanya.