Jakarta (Antara Kalbar) - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan bahwa biaya logistik di Indonesia merupakan yang tertinggi jika dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya.
"Biaya logistik Indonesia sangat tinggi, sekitar 24,6 persen dari pendapatan domestik bruto (PDB)," kata Gita saat memberikan sambutan lokakarya logistik 'Tantangan dan Peluang Logistik Indonesia Menghadapi Pasar Global' di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, biaya logistik negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Singapura, dan negara-negara Eropa hanya berkisar pada angka delapan hingga 11 persen.
"Memang biaya logistik di Indonesia sudah menurun, namun jika dilihat dari segi persentase maka terlihat masih terlalu tinggi," katanya.
Gita mengatakan, biaya logistik yang tinggi tersebut harus diturunkan, namun memang perlu waktu dan kesabaran karena diperlukan pembangunan infrastruktur serta pendanaan dalam waktu beberapa tahun kedepan
Menurut Gita, pada tahun 2015 akan mulai diterapkan masyarakat ekonomi ASEAN (AEC), dan kita harus menyikapi dengan meningkatkan daya saing produk-produk buatan Indonesia.
"Ini memang agak mengkhawatirkan, karena neraca perdagangan kita dengan negara-negara ASEAN sudah mengalami defisit," katanya.
Untuk menghadapi hal tersebut, lanjut Gita, memerlukan kerja keras bukan hanya dari sisi produsen, namun juga dari para pelaku jasa logistik yang bertugas untuk melakukan ekspor produk-produk Indonesia keluar negeri.
Pada tahun 2012 lalu, Bank Dunia mengumumkan logistic performance index (LPI) Indonesia yang naik dari posisi 75 ke posisi 59, sementara Malaysia berada di posisi 29 dan Thailand di posisi 38.
Mendag: Biaya Logistik RI Masih Tinggi
Rabu, 10 April 2013 23:40 WIB