Mukomuko (Antara Kalbar) - Pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu,
menyarankan masyarakat untuk tidak memasukkan bubuk abate ke dalam air
sumur yang digunakan untuk minum dan masak, meski banyak jentik nyamuk.
"Bubuk abate itu berfungsi sebagai racun untuk membunuh jentik
nyamuk jadi berbahaya jika dimasukkan ke dalam air sumur yang digunakan
untuk minum," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Mukomuko, Sabrin, di Mukomuko, Selasa.
Sabrin mengatakan hal itu menanggapi keluhan dari beberapa
masyarakat di Desa Lubuk Sanai I yang menemukan banyak jentik nyamuk
dalam sumur mereka.
Ia menyatakan, bubuk abate itu hanya boleh dimasukkan di bak
tempat penampungan air yang dipakai untuk mandi, bukan di tempat
penampungan air yang fungsinya untuk minum dan memasak.
Meskipun ia tidak menjelaskan resiko jika bubuk abate dimasukkan
dalam air sumur yang digunakan untuk minum dan masak, namun dampak dari
bubuk abate itu berbahaya bagi kesehatan masyarakat.
Ia menyarankan, sebaiknya air sumur yang banyak terdapat jentik
nyamuk dikuras saja untuk menghindari resiko penyakit demam berdarah
dengue (DBD) dan malaria.
Sementata itu, ia mengatakan, pihaknya tahun ini telah menyiapkan
sebanyak 100 kilogram bubuk abate bantuan subdidi dari pemerintah
provinsi setempat. Bubuk abate diberikan gratis kepada masyarakat.
"Bubuk abate itu kami serahkan kepada 17 puskemas di 15 kecamatan
di daerah itu, selanjutnya masyarakat boleh mengambil bubuk abate itu ke
masing masing puskemas di wilayahnya," katanya.
Jika bubuk abate itu kurang, kata dia, pihaknya masih bisa minta tambahan kepada pemerintah provinsi setempat.
"Sebelum ini kami juga telah membagikan bubuk abate, sekarang datang lagi 100 kilogram," tambahnya.
Ia berharap, bubuk abate itu dapat bermanfaat bagi masyarakat untuk
memusnahkan sarang nyamuk di lingkungan tempat tinggalnya.
(Ant News)
Dinkes Bengkulu Sarankan Tidak Masukan Abate ke Dalam Air Sumur
Rabu, 24 April 2013 3:48 WIB